Komnas HAM selidiki tewasnya 31 orang di lubang bekas tambang batubara di Kaltim
Merdeka.com - Komnas HAM bergerak menyelidiki tewasnya 31 orang yang tewas di kolam bekas tambang batubara, di Kalimantan Timur dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Mereka juga melakukan monitoring terkait rekomendasi yang pernah mereka keluarkan di tahun 2016 lalu.
Dari buku dengan format digital yang diperoleh merdeka.com, Komnas HAM mengeluarkan pertimbangan dan rekomendasi ke dalam buku 'Pelanggaran HAM dalam Kasus Lubang Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur'. Buku yang diterbitkan 27 Juni 2016 itu, setebal 55 halaman.
Diantaranya, Komnas HAM mengeluarkan rekomendasi hukum kepada Gubernur Kaltim, Kapolda Kaltim dan jajaran, Wali Kota dan Bupati, Menteri ESDM, KPK, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan korporasi, yang tertera pada halaman 49 hingga halaman 53.
"Benar, Komnas HAM lagi di sini jam 1 siang tadi, diantaranya mereka baru saja menemui kami," kata Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur, Pradarma Rupang, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (8/11).
Rupang mengatakan, banyak hal yang ditanyakan perwakilan Komnas HAM kepada Jatam. Diantaranya, soal 31 nyawa melayang di lubang bekas tambang batubara.
"Mereka bukan komisioner. Tapi, tim untuk menggali data dan informasi," ujar Rupang.
"Mereka juga memonitoring terkait rekomendasi yang pernah mereka keluarkan, di tahun 2016 lalu, juga terkait korban meninggal di lubang bekas tambang. Waktu itu, ada 25 orang korban dan sekarang bertambah 6 orang jadi 31 korban," tambah Rupang.
Monitoring Komnas HAM, menurut Rupang, terkait dijalankan atau tidaknya rekomendasi di 2016 itu.
"Rekomendasi ditujukan diantaranya ke Pemda dan kepolisian. Dari kami, setelah korban jadi 31 orang, kami juga sudah bersurat ke Komnas HAM bahwa rekomendasi Komnas HAM itu tidak dijalankan," sebut Rupang.
Sebelumnya, Minggu (4/11) lalu, bocah A (13), jadi korban ke-31 tewas di lubang bekas tambang, di Desa Bukit Raya, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Sebelumnya, dia juga sedang bermain dan berenang di kolam bekas tambang itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024
Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaCatat! Ini Jam Rawan Kecelakaan Saat Liburan Akhir Tahun
Masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam berkendara saat merayakan libur tahun baru.
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaDahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca Selengkapnya