Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM buka lagi kasus pembunuhan Theys Eluay di Papua

Komnas HAM buka lagi kasus pembunuhan Theys Eluay di Papua Demo Papua. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Pusat mulai membuka kembali kasus pembunuhan Theys Eluay dan hilangnya sang sopir Aristoteles Masoka pada 10 November 2001 di Kota Jayapura, Papua.

"Kami sudah mulai membuka kembali masalah pelanggaran HAM yang terjadi pada 13 tahun lalu (penculikan dan pembunuhan Theys dan Aristoteles)," kata Komisioner Komnas HAM Pusat Otto Nur Andullah ketika berkunjung ke Kota Jayapura, Rabu (10/12).

Seperti diberitakan Antara, dia mengatakan Komnas HAM Pusat tengah mempelajari salinan berkas dari Pengadilan Mahkamah Militer terkait kasus 13 tahun silam itu.

Dalam salinan itu, terungkap bahwa para pelaku pembunuh Theys mengakui bahwa sedang melaksanakan tugas negara. "Untuk kasus Theys karena sudah dipastikan bahwa para pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap dirinya dan mengatakan bahwa mereka sedang melakukan tugas negara, itu yang memastikan bahwa ini adalah pelanggaran HAM berat," katanya.

Selain itu, hal lainnya yang didapatkan dari berkas tersebut yaitu Theys disiksa terlebih dahulu sebelum dieksekusi. "Yang kedua, dalam berkas itu, kita juga menemukan apa yang menimpa almarhum Theys adalah bukan pembunuhan secara langsung tapi ada penyiksaan terlebih dahulu. Jadi kasus itu memenuhi unsur pelanggaran HAM berat," katanya.

Untuk itu, Otto yang datang ke Jayapura bersama tiga orang rekannya menyampaikan bahwa Komnas HAM akan meng-examinasi kasus Theys dengan membentuk dua tim. "Jadi kasus ini mulai kita buka lagi, nanti berikutnya kami akan bentuk tim examinasi Theys, baik di tim Jakarta dan tim di Papua," tuturnya.

Ia menyambung, "Jadi kita minta para ahli hukum di Papua juga terlibat dalam melakukan examinasi terhadap putusan pengadilan yang ada kaitannya dengan almarhum Theys dan Aristoteles. Nanti hasil dari examinasi di Jakarta dan di Papua kita gabungkan, dan itulah yang kita ajukan ke pengadilan. Jadi prosesnya sudah berjalan," katanya.

Mengenai sopir almarhum Theys Eluay, yaitu Aristoteles Masoka yang belum ditemukan dan bahkan ada isu beredar telah mati dibunuh, Otto menyampaikan bahwa, "Yah itu kasus orang hilang, jadi kita tetap akan mengungkap dan mencarinya. Jadi hak dan kewajiban keluarga sebagai ahli warisnya untuk mengetahui keberadaan Aristotels. Dan juga sudah menjadi kewajiban negara untuk menjelaskan hal itu."

Pada 10 November 2001, Theys Hiyo Eluay dan Aristotels Masoka dikabarkan hilang dan diculik oleh orang tak dikenal. Sehari kemudian Theys ditemukan tewas di dalam mobilnya di Skouw, tak jauh dari perbatasan RI-PNG, sementara sopirnya Aristoteles Masoka sampai sekarang belum ditemukan.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

Baca Selengkapnya
Aksi Anarkistis Massa di Jayapura Coreng Suasana Duka Pemakaman Lukas Enembe

Aksi Anarkistis Massa di Jayapura Coreng Suasana Duka Pemakaman Lukas Enembe

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menyesalkan aksi perusuh yang memicu kebakaran sejumlah ruko, rumah dinas, juga kantor di Waena, Jayapura.

Baca Selengkapnya
Jelang Kedatangan Jenazah Lukas Enembe, PJ Wali Kota Jayapura Minta Warga Tak Mudah Percaya Hoaks

Jelang Kedatangan Jenazah Lukas Enembe, PJ Wali Kota Jayapura Minta Warga Tak Mudah Percaya Hoaks

Pj Wali kota Jayapura Frans Pekey mengajak seluruh warga menjaga kamtibmas jelang kedatangan jenazah Lukas Enembe

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
SBY akan Mencoblos di Pacitan, AHY di Cipete Jaksel

SBY akan Mencoblos di Pacitan, AHY di Cipete Jaksel

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan mencoblos di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya

Baca Selengkapnya
Anak Buah Eddy Hiariej Ancam Polisikan Helmut Hermawan Gara-Gara Tak Hadiri Sidang Gugatan

Anak Buah Eddy Hiariej Ancam Polisikan Helmut Hermawan Gara-Gara Tak Hadiri Sidang Gugatan

Sidang perkara itu telah digelar dua kali oleh PN Jakarta Utara, yakni pada 26 Februari 2023 dan ditunda hingga Senin 4 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya