Komite etik medis RSIA Aceh segera investigasi kematian ibu bersalin
Merdeka.com - Komite Etik Medis Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh diminta untuk segera melakukan investigasi atas kematian ibu melahirkan. Permintaan ini disampaikan oleh anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Darwati A Gani. Dia meminta agar investigasi dilakukan secepatnya.
"Saya minta kepada komite etik medis segera lakukan investigasi kematian ibu bersalin dan anak," kata Darwati A Gani di depan Direktur RSIA, Erni Ramayani saat melakukan sidak, Rabu (30/3) di Banda Aceh.
Istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf juga mempertegas agar semua hasil dari investigasi dipublikasikan kepada publik. Baik itu melalui media massa maupun dengan metode lainnya.
"Intinya masyarakat harus tau mengapa ini terjadi, masyarakat harus mengetahui mengapa bisa meninggal ibu bersalin itu," jelasnya.
Katanya, ini penting segera dibongkar apa yang terjadi untuk memulihkan nama baik Aceh dalam melakukan penanganan medis. Ia menyebutkan, jangan sampai ada pandangan penanganan medis di Aceh buruk dengan adanya angka kematian ibu bersalin.
Terutama, jelasnya, kematian ibu melahirkan diakibatkan kelalaian dari pihak medis. Ini jelas-jelas tidak boleh terjadi, karena akan menjadi preseden buruk terhadap penangan medis di Aceh.
"Karena saya malu bila ini terjadi, harus segera dibenah ya bu," pesan Darwati A Gani pada Direktur RSIA, Erni Ramayani.
Sementara itu, Direktur RSIA, Banda Aceh, Erni Ramayani berjanji akan menyelesaikan investigasi melalui Komite Etik Medis RSIA dalam jangka waktu satu minggu.
"Insya Allah dalam satu minggu ini akan ada hasilnya," kata Erni yang dibenarkan oleh anggota Komite Etik Medis RSIA yang hadir dalam pertemuan dengan Darwati A Gani.
Erni memastikan akan membenah setiap kelemahan yang ada di RSIA ini. Baik itu pelayanan maupun dalam bidang lainnya. Termasuk ketersediaan dokter ahli.
"Kita akan benahi dari segala sector bila memang ada kelemahan," tukasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSementara satu korban korban kritis dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Delanggu untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaKini pelaku telah mendekam di balik jeruji besi Rutan Polres Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaAde Irma menjadi perisai yang melindungi tubuh sang Ayah dari bidikan pasukan.
Baca SelengkapnyaRahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Baca Selengkapnya