Komisi X Keluhkan Perpustakaan Sekolah Membosankan Hingga Pengangkatan Guru Honorer
Merdeka.com - Anggota Komisi X Fraksi Demokrat Dede Yusuf menyoroti miskinnya koleksi perpustakaan di sekolah-sekolah. Rata-rata perpustakaan di sekolah hanya berisi buku-buku pelajaran.
"Ini sangat membosankan," kata dia, dalam Raker bersama Mendikbud Nadiem Makarim, Jakarta, Kamis (20/2).
Menurutnya, kondisi ini yang menyebabkan perpustakaan-perpustakaan yang ada di sekolah minim kunjungan dari para siswa.
"Ketika kami datang ke perpustakaan rata-rata perpustakaan itu tidak ada yang baca. Kecuali mereka mau ujian baru mereka lihat-lihat. ini penting untuk menghidupkan kembali perpustakaan," imbuhnya.
Karena itu dia meminta agar ke depan, koleksi buku yang di perpustakaan-perpustakaan sekolah bisa lebih diperkaya. Sehingga membangkitkan minat anak didik untuk masuk perpustakaan.
"Anak-anak perlu ada buku-buku tentang instruksional. Mungkin juga fiksi-fiksi yang bermanfaat," jelas dia.
Dia juga menyoroti soal lambatnya Pemerintah dalam mengangkat tenaga guru berstatus CPNS. Dia berpandangan, keterlambatan pengangkatan guru PNS menjadi alasan direkrutnya tenaga guru honorer.
"PNS tiap tahun ratusan bahkan lebih yang pensiun. Sementara pengangkatannya agak tersendat otomatis guru honorer akhirnya terpaksa harus ada. Sementara peraturan pelaksanaan kemarin, pengangkatan guru honorer di daerah dihentikan," ujar dia.
Selain itu, hadirnya guru-guru muda yang diangkat tersebut akan berdampak pada percepatan program-program yang sudah dicanangkan Kemendikbud.
"Saya pikir ini harus jadi satu kebijakan masalah pengangkatan guru PNS atau penambahan guru PNS yang baru yang masih produktif. Untuk bisa menggapai ide-idenya Mas Menteri saya pikir harus segera cepat diadakan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi
Baca SelengkapnyaMunasir mengungkapkan bahwa ide untuk meminta buku kepada Gibran muncul secara spontan saat ia merespons tweet dari Gibran.
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui Dudung setelah menanyakan ke sejumlah kampus seperti UGM yang tidak semua guru besarnya mengkritisi pemerintah dan proses Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaAdin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca Selengkapnya