Komisi II minta Menteri Ferry selesaikan sengketa lahan di daerah
Merdeka.com - Komisi II DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, sore tadi. Rapat membahas persoalan sengketa lahan yang terjadi di sejumlah daerah.
Selain membahas sengketa lahan, Komisi II juga menanyakan soal nasib tanah adat yang menjadi sengketa karena dijadikan perkebunan dan lahan industri.
"Saya tidak perlu menyampaikan bagaimana kasus pertanahan itu terus berlanjut, karena sesungguhnya di daerah saya juga banyak yang tidak selesai nanti kalau saya ceritakan. Tadi cukup diceritakan oleh teman-teman terkait sengketa lahan di Karawang dan Lampung saja sudah sedih kita mendengarnya," kata Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman di ruang rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/1).
Rambe berharap Menteri Ferry bisa menyelesaikan kasus sengketa lahan tersebut dengan melakukan mediasi bersama pihak-pihak terkait.
"Komisi II berharap Kementerian Agraria dapat memperbaiki dan mengutamakan sistem yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Mendukung konflik pertanahan dengan jalur mediasi dan peradilan," ujar Rambe.
Rambe menambahkan, Kementerian Agraria mampu mempermudah legalisasi aset pengukuran tanah sesuai amanat TAP MOR Nomor 9 tahun 2001 dan 2003.
"Mempermudah segala bentuk legalisasi aset pengukuran tanah dengan mendorong terbentuknya UU tentang pertanahan sebagaimana amanat TAP MPR Nomor 9 Tahun 2001 dan 2003," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Ferry Mursyidan Baldan menyambut baik masukan yang diberikan oleh Komisi II DPR. Menurutnya, masukan tersebut dijadikan cambuk agar Kementerian yang dipimpinnya dapat menyelesaikan persoalan sengketa lahan yang terjadi di berbagai daerah.
"Bagi saya itu sebuah motivasi untuk penyemangat kita memperjuangkan hak rakyat, justru kita senang mendapat masukan yang baik ini," kata Ferry.
Ferry menuturkan, walaupun kementeriannya baru dibentuk, dia bersama jajarannya sudah melakukan apa yang saat ini diminta Komisi II DPR jauh hari sebelum RDP ini digelar.
"Kami kan kementerian baru dibentuk, saat itu saya sudah mengerjakan itu. Semua yang diminta Komisi II itu sudah dan sedang kami lakukan. Jadi masukan itu penguatan bagi kami untuk penyemangat mengerjakan apa yang sudah kami lakukan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaAHY menyinggung perlunya penanganan dampak sosial yang komprehensif bagi warga yang terdampak pembangunan IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMomen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaPemerintah menilai ada substansi yang kurang pas hingga perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca Selengkapnya