Kombes Krishna sebut Jessica ditahan agar tak kabur ke Australia
Merdeka.com - Polda Metro Jaya resmi menahan Jessica Kumala Wongso atas kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Sabtu (30/1). Penahanan tersebut salah satunya untuk menahan Jessica kembali ke Australia dan menjadi warga negeri kanguru.
"Jessica ini warga negara Indonesia, hanya takut permanent resident kalau dia pergi ke Australia sebelum peristiwa," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Kamis (11/2).
Krishna mengungkapkan, kalau saja pihaknya terlambat mencekal dan terlambat menahan Jessica, ada kemungkinan Jessica kembali ke Australia. Hal itu tentunya akan menyulitkan pihaknya dalam kasus ini.
"Misalnya saja kami terlambat mengurus, dan yang bersangkutan keburu pergi ke Australia, maka akan sulit sekali pendalaman kasus ini. Karena ekstradisi kita tidak ada perjanjian dengan Australia," ungkapnya.
"Jadi kami penetapan tersangka karena alat bukti cukup dan akhirnya pencekalan dilakukan untuk kepentingan penyelidikan," tambahnya.
Pihaknya mengaku bekerja keras dalam penanganan kasus ini. Pihaknya mengaku memiliki faktor eksternal dan alat bukti ahli dalam kasus ini.
"Kenapa ditahan? Sederhana. Memenuhi alat bukti obyektif, unsur-unsur pasal cukup. Kami takut yang bersangkutan jika ke Australia tak dicekal bisa menghilangkan diri, meninggalkan jejak dan mengulangi perbuatan. Itu saja," tutupnya.
Seperti diketahui, masa tahanan Jessica telah diperpanjang selama 20 hari ke depan oleh Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya resmi melayangkan surat perpanjangan penahanan tersebut ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaIni akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca SelengkapnyaPria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Niat pergi berlibur, wanita ini kaget saat diminta bayar denda Rp 50 juta.
Baca SelengkapnyaAustralia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaAustralia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPotensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.
Baca Selengkapnya