KNKT: Rusia persulit investigasi jatuhnya Sukhoi
Merdeka.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengaku kesulitan dalam menganalisa penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Investigasi pada hari pertama saat kecelakaan Sukhoi, investigasi ini masih terus dilakukan, sangat berat karena banyak hal-hal di luar kemampuan investigasi," kata Tatang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/5).
Dalam penyelidikannya, KNKT sudah meminta data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca. Selain itu, KNKT juga meminta kepada pihak Prancis untuk menganalisa mesin pesawat.
"Mesin pesawat ini merupakan buatan Prancis sehingga pihak Prancis juga ingin mengetahui investigasi yang dilakukan," jelas dia.
Setelah Cockpit Voice Recorder (CVR) dibuka, KNKT sebenarnya meminta penerjemah Indonesia yang mahir berbahasa Rusia. Tetapi permintaan itu ditolak.
"Kami meminta kedubes berwenang melakukan pengiriman terhadap penerjemah asal Indonesia yang mahir berbahasa Rusia. Namun di sana pihak Rusia tegas mengatakan jangan ditambah lagi," paparnya.
Atas penolakan ini, Indonesia mulai curiga. "Ini semakin jelas bahwa ada keinginan pihak Rusia untuk menekan, dan ini merugikan pihak Indonesia dengan menolak permintaan kami terhadap penerjemah," jelas dia.
Dari hasil rekaman selama dua jam dalam bahasa Rusia, rekaman itu sesekali menggunakan bahasa Inggris dengan melakukan komunikasi dengan pihak tower.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPetugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
F-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaBahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca Selengkapnya