KNKT: Roda Pendarat Sebelah Kanan Pesawat Trigana Alami Kerusakan
Merdeka.com - Pesawat kargo Trigana Air tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (20/3) siang. Saat itu, pesawat sempat terbang selama 15 menit namun pilot memutuskan untuk kembali ke bandara asal keberangkatan atau return to base.
Kasubkom IK Penerbangan KNKT, Capt. Nurcahyo Utomo mengatakan, saat melakukan pendaratan itu. Ternyata pesawat hanya menggunakan satu mesin saja.
"Kondisi ini termasuk kondisi yang sering dilakukan oleh pilot dalam pelatihan di simulator yaitu terbang dengan satu mesin. Penerbangan dengan 1 mesin bukan kesulitan bagi pilot," kata Nurcahyo dalam keterangannya, Selasa (23/3).
Meski bukan menjadi kendala bagi seorang pilot terbang dengan satu mesin, namun roda pendarat sebelah kanan pesawat mengalami kerusakan.
"Kemudian pada saat mendarat, diketahui bahwa roda pendarat sebelah kanan atau main landing gear di sebelah kanan mengalami kerusakan. Pesawat berhenti dengan main landing gear patah," ujarnya.
Selain itu, Nurcahyo mengatakan, setelah pesawat itu sukses dievakuasi ke tempat aman. Pihaknya pun melakukan pemeriksaan terhadap percakapan pilot yang terekam dalam Cockpit Voice Recorder (CVR).
"KNKT sudah mengunduh atau mendownload data Cockpit Voice Recorder (CVR). Dari data CVR diperoleh data rekaman selama 30 menit penerbangan, terdiri dari pembicaraan pilot dan suara di cockpit mulai dari pilot terjadi kerusakan hingga di akhir penerbangan," jelasnya.
"Sedangkan data FDR sedang proses diverifikasi untuk mendapatkan data yang bisa kita pahami," sambungnya.
Ia menegaskan, pihaknya bakal mendalami data yang terekam atau tercatat pada CVR dan FDR pesawat tersebut.
"Kemudian kita juga akan mendalami data dari yang ada data FDR dan CVR dan juga kita akan mendalami mengenai catatan perawatan pesawat utamanya mesin dan roda pendarat," pungkasnya.
Sebelumnya, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna mengatakan pesawat Trigana Air tergelincir saat melakukan pendaratan di bandara Halim Perdanakusuma.
Pesawat yang diawaki empat kru itu awalnya lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.55 WIB, namun beberapa saat setelahnya satu dari dua mesin pesawat mati, kemudian pesawat berbalik arah dan kembali ke bandara Halim Perdanakusuma.
"Setelah mengalami one engine fail, engine nomor dua, kemudian melakukan pendaratan di runway, dibelokkan ke taman karena satu roda pendaratan mengalami kerusakan," kata Nandang.
Kerusakan pada ban membuat pendaratan tidak berjalan mulus sehingga pesawat tak sampai di ujung landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma yang panjangnya mencapai 3.000 meter.
Imbasnya badan pesawat kargo Trigana Air itu menghalangi landasan pacu yang menyebabkan selama beberapa waktu Halim Perdanakusuma sempat ditutup.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca Selengkapnya