Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah situs Setono Gedong dan guru Ki Joyoboyo

Kisah situs Setono Gedong dan guru Ki Joyoboyo Situs Setono Gedong. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Perusakan situs Setono Gedong Kota Kediri oleh takmir masjid setempat disayangkan berbagai kalangan di Kota Kediri. Dalam catatan sejarah perjalanan, situs ini sudah cukup di kenal di Indonesia, salah satunya sebagai situs makam guru dari Sri Maharaja Mapanji Jayabhaya atau Joyoboyo.

Agus Sunyoto, penulis buku Atlas Wali Songo yang juga pengamat sejarah wali songo, menceritakan banyak tentang situs Setono Gedong ini. Menurutnya hasil survei epigraf Islam yang dilakukan Louis-Charles Damais dalam laporan berjudul L’epigraphie Musulmane Dans le Sud-est Asiatique, inskripsi kuno di makam Setono Gedong Kediri menyebutkan makam seorang Al-imam Al-Kamil yang epitafnya diakhiri dengan keterangan al-syafii madzhaban al-arabi nisban wa huwa taj al-qudha (t) namun tidak terdapat tanggal tepat tentang inskripsi tersebut.

"Menurut Claude Guillot dan Luvik Kalus dalam L’enigmatique Inscription Musulmane du Maqam de Kediri, perusakan seperti itu disengaja terbukti dari pukulan –pukulan yang dilakukan oleh orang yang beragama Islam yang paham bahasa Arab, karena para perusak tidak merusak nama Nabi dan al-hijrah al-nabawiyah setelah tanggalnya. Namun apapun situs ini adalah situs yang sangat penting, karena Syaikh Syamsuddin al-Wasil adalah seangkatan Fatimah Binti Maimun yang makamnya di Leran Gresik," kata Agus Sunyoto yang juga wakil ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU ini pada merdeka.com, Sabtu (9/11)

Masih menurut Agus, pandangan kisah tokoh Syaikh Syamsuddin dalam hubungan dengan Sri Mapanji Jayabhaya, digambarkan sebagai hubungan guru dengan murid. Hubungan tersebut disinggung dalam Kakawin Hariwangsa pada epilog yang memaparkan keberadaan Mapanji Jayabhaya dan guru penasehatnya dalam gambaran yang menyatakan bahwa Wisynu telah pulang ke surga, tapi turun kembali ke bumi dalam bentuk Jayabhaya pada Zaman Kali untuk menyelamatkan Jawa.

"Sebagai titisan Wisynu Sri Mapanji Jayabhaya ditemani oleh Agastya yang merintis dalam diri pendeta kepala Brahmin penasehat raja. Menurut Prof Dr Poerbatjaraka dalam Agastya in den Archipel, memaparkan hubungan Jayabhaya (titisan Wisynu) dengan gurunya (titisan Agastya) dengan mengutip sajak Kakawin Hariwangsa yang ditulis oleh Mpu Panuluh," terang Agus.

Sebagian orang menafsirkan guru Sri Mapanji Jayabhaya adalah Mpu Sedah. Sementara bagian yang lain menafsirkan bahwa Mpu Sedah adalah guru Jayabhaya di bidang sastra, sedangkan bhiksu pandhita adhikara yang disebut dalam Hariwangsa adalah Syaikh Syamsuddin al-Wasil.

"Syaikh Syamsuddin tidak sekadar mengajarkan ilmu perbintangan dan nujum, melainkan menunjukkan pula karamah–karamahnya yang ditunjukkan seperti kesaktian Rsi Agastya. Sebutan bhiksu dan kemudian pandhita, lazim digunakan untuk menyebut tokoh-tokoh Islam pada zaman itu. Seperti makam Fatimah binti maimun yang dalam prasasti Leran disebut susuk (tempat suci), sebutan pandhita untuk Syaikh Maulana Malik Ibrahim dan penyebutan Ali Murtadllo sebagai Raja Pandhita di Gresik," ungkap Agus.

Berdasarkan fakta sejarah tersebut, menurut Agus, pihak takmir Masjid Setono Gedong tidak berhak merubah, merusak cagar budaya yang memang diakui keberadaannya oleh BPCB Trowulan. "Mereka harus menghentikan, karena mereka merusak dan itu bisa dituntut UU Cagar Budaya 10/2011. Selain itu pemerintah setempat harus tegas," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Situs Tersembunyi Ini Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Begini Sejarahnya
Situs Tersembunyi Ini Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Begini Sejarahnya

Situs itu dulunya menjadi tempat peristirahatan kuda yang dibangun Susuhunan Pakubuwono II

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Sri Aji Jayabaya di Kediri, Peramal Masa Depan Nusantara yang Disegani
Mengunjungi Petilasan Sri Aji Jayabaya di Kediri, Peramal Masa Depan Nusantara yang Disegani

Tempat yang diyakini sebagai lokasi moksa Raja Kediri ini sering dikunjungi peziarah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir

Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.

Baca Selengkapnya
Dalam Setahun Yogyakarta Diguncang 2.202 Gempa, Ini Penyebabnya
Dalam Setahun Yogyakarta Diguncang 2.202 Gempa, Ini Penyebabnya

Dalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa

Baca Selengkapnya
Belajar Berbisnis Ala Soeparno, 'Guru' Pengrajin Bawang Goreng di Jatiasih Bekasi
Belajar Berbisnis Ala Soeparno, 'Guru' Pengrajin Bawang Goreng di Jatiasih Bekasi

Keberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.

Baca Selengkapnya
Guruku Jodohku, Kisah Asmara Pasutri Ini Bak Jalan Cerita Sinetron
Guruku Jodohku, Kisah Asmara Pasutri Ini Bak Jalan Cerita Sinetron

Tak ada yang tahu siapa dan kapan jodoh itu akan datang.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya