Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah penguasa bioskop Medan tobat jadi pejuang pembangunan masjid

Kisah penguasa bioskop Medan tobat jadi pejuang pembangunan masjid Yan Paruhum Lubis. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Yan Paruhum Lubis (81) merupakan salah seorang mantan preman besar di Kota Medan. Legenda hidup yang dipanggil dengan Ucok Majestik ini, kemudian mendapat hidayah hingga meninggalkan 'dunia hitam' dan memimpin pembangunan masjid.

Di masa lalu, Ucok Majestik menguasai bioskop-bioskop di Kota Medan. Kala itu bioskop memang menjadi lokasi mangkal para preman. "Tapi sebenarnya aku enggak suka dengan kata 'preman', karena kata itu disematkan PKI kepadaku dalam karikatur. Gara-gara itu kubakar percetakannya di Jalan Kumango," ucap Ucok Majestik saat ditemui di rumahnya, Jalan Melati Raya, Perumnas Helvetia, Sabtu (28/2).

Panggilan Ucok Majestik melekat pada Yan Paruhum Lubis karena Bioskop Majestik yang pertama dia 'kuasai' pada 1950-an. Bioskop itu kini tidak ada lagi. Saat eksis, lokasinya berada di sekitar Bundaran Jalan Gatot Subroto, Medan.

Setelah Bioskop Majestik, kekuasaannya pun merambah ke bioskop-bioskop lain di Kota Medan. Bahkan, seorang legenda lainnya, yaitu mendiang Olo Panggabean, saat itu menjadi anak buahnya. "Dia penah datang memberi sertifikat rumah di Pondok Surya dan BPKB mobil, karena katanya ingat jasa-jasaku membesarkan mereka di Majestik, tapi kutolak," ucapnya.

Ucok Majestik merupakan sesepuh Pemuda Pancasila (PP). Dia turut mendirikan organisasi kepemudaan itu di Sumatera Utara kemudian membesarkannya.

Di tahun 1970-an, Ucok mendapatkan hidayah. Dia mulai meninggalkan dunia hitam dan tetap aktif di PP. "Aku dari kecil mengaji. Guruku bukan sembarangan, KH Abdul Rauf dan Syech Nawawi. Karena kita mengaji, ada saatnya kita sadar dan menuju Sirathal Mustaqim. Itulah hidayah. Ada saatnya kita kembali," ujarnya.

Karena kembali ke jalan yang lurus, Ucok Majestik pun menolak tawaran cukong-cukong judi Tionghoa agar dia mau mengelola perjudian pada 1977. Padahal dia ditawari Rp 1 juta per hari, jumlah yang sangat signifikan kala itu.

"Kawan-kawan bilang aku bodoh menolak tawaran itu. Aku bilang ke mereka, 'Kalau Bung mau, Bung saja yang ambil! Jumpai saja mereka (para cukong judi). Kalau dipercaya, silakan'," kisahnya.

Seiring usia, Ucok Majestik semakin dekat dengan agama. Dia bahkan memimpin pembangunan Masjid Raya Al Falah di Jalan Cendana, Blok 17, Perumnas Helvetia. Pada 2004, dia sempat jadi tersangka karena diperkarakan pihak developer yang merasa lahannya diserobot untuk pembangunan masjid.

Tapi akhirnya masjid yang sudah diperjuangkan sejak 17 tahun itu bisa berdiri hingga sekarang. "Masjid itu berdiri di lahan fasilitas umum yang diselewengkan dan dijual ke developer. Masjid berdiri karena kita sungguh-sungguh. Kalau tanggung-tanggung, enggak jadi itu," ujarnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno

Baca Selengkapnya
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871

Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871

Masjid ini memiliki kesamaan dengan Masjid Agung Palembang pada segi arsitektur.

Baca Selengkapnya
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.

Baca Selengkapnya
Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya

Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya

Sudah berdiri sejak tahun 1722 tiang penyangga masih terjaga keasliannya hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Sosok Tjong Yong Hian, Tokoh Revolusi Pembangunan di Kota Medan Berdarah Tionghoa

Sosok Tjong Yong Hian, Tokoh Revolusi Pembangunan di Kota Medan Berdarah Tionghoa

Perkembangan kota Medan di masa lalu yang kita bisa rasakan dampaknya sekarang tidak lepas dari peran seorang tokoh dari Tionghoa.

Baca Selengkapnya
Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi

Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi

Suparno mengatakan masjid itu sering mendapatkan bantuan dari luar daerah bahkan hingga luar negeri.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda

Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda

Sebelum membangun masjid, para tukang harus dalam keadaan suci

Baca Selengkapnya