Kisah Shwedagon Pagoda & perjuangan Suu Kyi lawan junta militer
Merdeka.com - Shwedagon Pagoda menjadi saksi perjuangan rakyat Myanmar. Mereka berkumpul menyuarakan perlawanan terhadap penjajah dan junta militer.
Di tempat itu, 26 tahun lalu, aktivis pro demokrasi Aung San Suu Kyi memimpin rapat akbar dihadiri ratusan orang. Pada 1988, rezim militer berkuasa terus membungkam siapa saja yang menyuarakan demokrasi.
Langkah Suu Kyi meniru jejak sang ayah, Jenderal Aung San, 42 tahun sebelumnya. Saat itu Aung San berdiri di barisan depan menuntut kemerdekaan dari Inggris.
"Dulu ketika zaman penjajahan, Aung San pernah menggelar rapat di sana (Shwedagon)," ujar Ma'rif, warga Myanmar kepada wartawan merdeka.com, Didi Syafirdi di Myanmar.
Sebenarnya, jauh sebelum Suu Kyi dan ayahnya, ada pelajar Universitas Myanmar (dulu Burma) merencanakan aksi mogok memprotes aturan dunia pendidikan pada 1920. 13 Tahun kemudian giliran pekerja ladang minyak datang. Sebagai bentuk protes, mereka ingin mendirikan tenda di Shwedagon.
Kehidupan rakyat Myanmar, setelah merdeka 1948, jauh dari makmur. Selama berpuluh tahun, militer berkuasa dengan tangan besi.
Puncak perlawanan kembali pecah pada 2007. Demonstrasi besar-besaran dalam 20 tahun terakhir dipicu oleh junta menaikan harga bahan bakar. Kebijakan ini jelas mencekik leher rakyat.
Para biksu dengan memeluk patung Buddha kecil, dan mangkuk amal bergerak dari Shwedagon menuju pusat kota Yangon. Ratusan ribu warga bergabung melakukan pawai anti-junta militer.
"Para biksu ikut aksi, berkumpul dari Shwedagon lalu ke jalan bersama massa lain," kenang pria kelahiran 1979 itu.
Terlepas dari pergolakan politik, Shwedagon menyimpan keindahan. Kemilau emas dan berlian terpancar pada siang hingga malam hari di tempat suci yang berdiri sejak 2.600 tahun lalu itu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaAHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka berorasi menyampaikan aspirasinya dan membentangkan spanduk tuntutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSeharusnya kalau itu dibagi rata ke 40 Kota di Indonesia dalam waktu lima tahun bisa akan bisa menjadikan kota lain selevel Jakarta.
Baca SelengkapnyaLebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi bersepeda bersama AHY di Yogyakarta, Minggu (28/1), sambil menyapa masyarakat.
Baca SelengkapnyaMomen lucu terjadi saat Prabowo temui pekerja konstruksi di kawasan ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca Selengkapnya