Kisah nenek Eri di Purwakarta, hidup pas-pasan rutin berikan beras buat warga
Merdeka.com - Hidup dalam keadaan serba kekurangan ternyata tidak menjadikan Mak Eri (70) kehilangan kepedulian terhadap sesama. Warga RT 16 RW 7 Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Kota Purwakarta, Kabupaten Purwakarta itu diketahui senang berbagi pada sesama meski ia hidup dalam serba kekurangan.
Mak Eri rutin memberikan beras perelek untuk warga lain yang juga menjalani hidup dalam keadaan kurang beruntung.
Beras Perelek merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang digagas oleh Bupati Dedi Mulyadi kebijakan itu dikeluarkan melalui imbauan pemberian beras sebanyak satu gelas dalam seminggu dari warga mampu untuk warga kurang mampu.
Beras tersebut dikumpulkan oleh petugas desa atau kelurahan untuk dibagikan sebulan sekali kepada mereka yang berhak.
Namun bagi Mak Eri tidak hanya seminggu sekali memasukan beras ke dalam ruas bambu yang sudah disediakan petugas di depan rumahnya. Nenek penjual gorengan itu diketahui menyumbang sebanyak dua kali dalam satu minggu.
"Hari Sabtu dan Minggu emak biasanya mengisi ruas bambu itu. Kalau sedang ada beras ya pakai beras. Kalau emak sendiri sedang butuh beras, emak ganti beras pereleknya pakai uang Rp 2 ribu," kata Mak Eri di lokasi pembangunan gubuknya, Rabu (22/11).
Pemilik gubuk berukuran 4×5 meter yang kini sudah dirobohkan dan dibangun kembali oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Program Pembangunan Rutilahu tersebut, mengaku tidak merasa keberatan atas imbauan pemkab setempat untuk memberikan beras perelek.
"Gak masalah. Emak senang berbagi," ungkapnya.
Sikap keseharian Mak Eri yang bersahaja ternyata mengundang perhatian Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Menurut dia, karakter filantropi Mak Eri patut menjadi teladan bagi generasi muda dan kalangan berada.
"Beliau mau berbagi meskipun hidupnya sendiri masih serba kekurangan. Saya kira, generasi muda dan kalangan berada harus meneladani beliau. Semangat berbagi yang beliau miliki sangat luar biasa," katanya saat meninjau pembangunan rumah Mak Eri.
Secara pribadi, apresiasi pun diberikan oleh Dedi kepada Nenek tiga anak tersebut berupa modal usaha berjualan gorengan yang biasa ia titipkan ke warung-warung yang ada di sekitar rumahnya.
"Saya tambahin modal usaha buat emak ya. Emak keren, penuh semangat menjalani hidup," kata Dedi yang duduk di samping Mak Eri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang kebingungan menentukan jadwal rutin terbaik untuk keramas. Sebenarnya, seberapa sering sih kita harus keramas? Yuk, simak jawaban ahli ini!
Baca SelengkapnyaMandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaAksi Ria Ricis berenang bersama Hiu Paus menuai banyak apresiasi. Termasuk dari rekan-rekan seleb.
Baca SelengkapnyaCerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca Selengkapnya