Kisah Manusia Silver Paruh Baya
Merdeka.com - Perempuan renta setengah baya, diam di trotoar jalan. Pagi menjelang siang hari. Dia terlihat di sudut toko yang tak jauh dari perempatan jalan.
Nenek Mumun mulai merias wajah dan tubuhnya dengan cat silver. Tangan keriput perempuan berusia sekitar 60 tahun itu dengan cekatan melumuri hampir seluruh bagian tubuhnya dengan cat seharga Rp35.000 per kaleng. Tak tampak lagi kulitnya yang berwarna coklat kehitaman.
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki"Nanti setelah mengamen, cat ini bisa dihilangkan dengan cairan pencuci piring," ujar Mumun saat berbincang dengan merdeka.com, akhir pekan lalu.
Sudah 4 bulan ini dia bersama cucu laki-lakinya, Reihan yang baru berusia 2,5 tahun, mengais rezeki di bawah terik matahari. Dia mengamen berbalut manusia silver.
Mumun sempat menjadi asisten rumah tangga di kawasan Tangerang. Namun kini sudah tidak lagi. Karena itu dia tak lagi punya pilihan. Jalan hidup ini harus dilakoni. Demi hidup Reihan.
©2021 Merdeka.com/Arie BasukiKedua orang tua Reihan sudah lama bercerai. Mereka tidak pernah menengok apalagi memberi nafkah Reihan. Mumun harus menghidupi Reihan seorang diri.
Reihan dipeluknya erat. Mumun berdiri mematung di depan para pengendara bermotor yang berhenti di perempatan jalan. Dia lantas berkeliling, membawa kotak kardus. Mengharapkan suara jatuhnya uang receh ke dalam kotak.
©2021 Merdeka.com/Arie BasukiSetiap hari, aktivitas yang sama selalu berulang dilakukan. Hingga sore hari menjelang. Dia mulai menghitung pendapatan. Rata - rata Rp50.000 hingga Rp100.000 per hari. Diperoleh dari hasil menjelma diri menjadi manusia silver.
"Yang penting dapat membeli susu buat Reihan dan makan sehari-hari," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca SelengkapnyaBukannya dengan manusia, ia justru memilih menghabiskan momen membatalkan puasanya dengan buaya.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar
Baca SelengkapnyaDari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.
Baca SelengkapnyaCinta kasih orang tua terhadap anak tak pernah padam meskipun anaknya telah hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Polisi yang baru saja dilantik menjadi perwira harus merasakan sedih karena sang istri meninggal dunia beberapa minggu sebelum ia dilantik.
Baca Selengkapnya