Kisah mahasiswi UI kecipratan rezeki KPop

Merdeka.com - Tren KPop dan segala sesuatu tentang Korea Selatan juga menyerang Indonesia. Bukan hanya anak baru gede, alias ABG terserang virus ini. Ibu-ibu rumah tangga pun kesengsem dengan penampilan para aktor Korea.

Segala sesuatu tentang Korea Selatan pun laku keras di pasaran. Mulai CD musik, poster, komik, buku hingga les privat bahasa Korea.

Salah satu yang ketiban untung dengan demam Korsel ini adalah para mahasiswa jurusan Bahasa dan Budaya Korea Universitas Indonesia. Mereka jadi sering mendapatkan uang saku tambahan dengan keahlian mereka berbahasa Korea. Hampir seluruh mahasiswa punya pekerjaan sampingan mengajar privat dan menjadi penerjemah.

"Aku sudah ngasih privat sejak tingkat dua. Biasanya untuk satu jam pertemuan itu dibayar Rp 50 ribu. Kalau ngasih les orang Korea mau belajar bahasa Indonesia Rp 150 ribu per jam," ujar Tari, alumnus jurusan Bahasa dan Budaya Korea UI kepada merdeka.com, Minggu (22/4).

Menurut Tari, para ABG biasanya ikut les untuk mengerti lirik musik atau drama yang diperankan artis Korea idola mereka. Kadang saat privat, para ABG itu juga meminta Tari menerjemahkan lirik lagu Suju, SNSD, T-Ara, dan artis lainnya.

"Kalau ibu-ibu rumah tangga biasanya biar ngerti percakapan drama. Pokoknya yang privat mulai dari SMP sampai ibu rumah tangga ada," jelasnya.

Tari pernah menulis buku panduan berbahasa Korea. Dia juga menerjemahkan beberapa komik Korea ke dalam bahasa Indonesia. Biasanya untuk menerjemahkan buku honornya, Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. Cukup menggiurkan untuk ukuran anak kuliahan.

"Tapi paling besar itu jadi penerjemah kalau ada seminar-seminar. Bisa dapat Rp 5 juta, padahal hanya dua atau tiga hari kerja," kata wanita yang kini menjadi wartawan ini.

Menurut Tari, jika sedang banyak proyek, dia dan teman-temannya bisa mendapat Rp 7 juta per bulan. Tapi itu semua tergantung relasi dan kesempatan.

"Yang paling pasti itu mengajar privat," tutupnya.