Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Iin dan enam keluarganya selamatkan diri dari reruntuhan RS ambruk akibat gempa

Kisah Iin dan enam keluarganya selamatkan diri dari reruntuhan RS ambruk akibat gempa Gempa Palu. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Iin (28) dan suaminya Hasanudin (30), menatap reruntuhan gedung Rumah Sakit Anuta Pura Palu. Air matanya terus mengalir mengenang kisah memilukan yang menimpanya bersama enam anggota keluarganya saat gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo mengguncang Kota Palu, Jumat (28/9) petang.

Peristiwa yang diperkirakan menelan ribuan jiwa itu memporak-porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dalam waktu sekejap mata.

Fasilitas publik berupa Rumah Sakit Umum Anuta Pura yang dibangun Pemerintah Kota Palu dengan pinjaman luar negeri Rp 100 miliar ikut roboh. Di lantai dua, ruang ICU gedung inilah Iin bersama seluruh anggota keluarganya dan keluarga pasien lain serta para perawat dan dokter tertimbun reruntuhan gedung.

"Waktu itu saya sedang menjaga ibu yang dirawat di ICU karena hipertensi," kisah Iin pada Antara, Senin (1/10).

Ibu kandung Iin, Nilawati (49), dua hari sebelum gempa sudah dirawat di ICU. Pada hari ketiga, orang tua Iin mendapat kunjungan dari sejumlah anggota keluarga yakni kakek dan neneknya, seorang tantenya bernama Hapsah, seorang adik sepupu bernama Yadi, adik kandung bernama Amel, dan ayahnya, Ilyas Jalani (52).

Saat momentum berkumpul inilah gedung utama RS Anuta Pura Palu roboh diguncang gempa. "Waktu gedung roboh situasi langsung gelap gulita. Tidak ada sedikit pun cahaya," kata Iin.

Setelah sadar bahwa dirinya tertimpa reruntuhan. Iin langsung memecahkan reruntuhan plafon yang menimpanya. Saat itu, Iin mengaku hampir kehilangan pernafasan. Napasnya sesak karena aroma debu plafon bertebaran kemana-mana.

"Saya langsung panggil mama saya. Saya bilang kuatkan hatinya mama. Saya ada di samping mama. Saat itu alhamdulillah mama tidak cedera," katanya.

Beberapa saat setelah memecahkan plafon itu tampak ada cahaya merah yang memancar. Namun cahaya alam itu terhalang kaca.

Iin segera memecahkan kaca. Dia melihat langit yang mulai gelap memasuki malam. Iin pun meneriaki sanak keluarganya agar tenang. Dia sedang berusaha keluar dari reruntuhan gedung.

"Saya langsung lihat ibu saya. Alhamdulillah tidak masalah hanya tertimpa plafon tapi tidak sampai menyentuh wajah ibu saya karena terhalang dinding ranjang perawatan," katanya.

Saat itulah dia langsung mengambil tindakan mencabut infus yang melekat di lengan ibu Nilawati, memecahkan plafon dan menarik ibunya keluar dari runtuhan.

"Pertama kali keluar itu tante saya. Tapi dia langsung pergi tidak sempat lagi menolong," tutur Iin.

Untuk menyelamatkan anggota keluarga yang lain, Iin dibantu ayahnya, Ilyas Jalani sedangkan adik kandung Iin bernama Amel harus segera ditolong karena terjepit di antara reruntuhan.

"Amel dimana kau, teriak saya dan adik saya menjawab di sudut ruang. Ternyata dia sudah tertimpa reruntuhan," katanya menceritakan kembali kejadian Jumat lalu.

Akhirnya adik kandungnya itu pun selamat bersama anggota keluarganya yang lain.

Keluarga yang bertempat tinggal di Jalan Cemara 7, Kota Palu, dekat dari rumah sakit itu pun akhirnya selamat dari maut. Menurut Iin, dalam ruang ICU itu ada beberapa pasien lain yang sedang menjalani perawatan. Dua di antaranya anak-anak.

Seiingat Iin, satu dari dua anak itu sedang dijaga kedua orang tuanya. Sementara satunya lagi juga dijaga kedua orang tuanya, namun ada satu adik kandung dari pasien itu.

"Itu yang saya ingat persis sebelum gempa datang," katanya.

Selain itu juga terdapat tiga perawat yang sedang bertugas petang itu. Iin juga memastikan di ruang ICU Isolasi terdapat beberapa pasien. Namun jumlahnya ia tidak ingat.

Di lantai dua Gedung Anuta Pura selain ruang ICU juga terdapat ruang fisioterapi dan psikologi serta beberapa ruang lainnya.

Namun ruang psikologi dan fisioterapi ini tidak ikut ambruk karena konstruksi gedung tidak saling mengikat antara gedung satu dengan gedung dua. Padahal gedung ini satu kesatuan.

Di lantai tiga dan empat dari gedung tersebut merupakan ruang perawatan kelas. Saat peristiwa itu, juga tidak sedikit pasien yang dirawat.

Sementara di lantai satu, petang itu sudah kosong dari aktifitas karena ruang ini khusus pelayanan poli yang juga ikut roboh.

Di lantai ini juga tempat pelayanan administrasi seperti pendaftaran, rekam medik, apotik, laboratorium dan pelayanan Jamsostek. Petang itu ruangan ini nyaris kosong.

Sementara di lantai dasar dijadikan tempat parkir kendaraan. Umumnya kendaraan yang terparkir di sini sepeda motor milik perawat, sebagian dokter dan mobil pembesuk.

Selain di lantai dasar, pembesuk atau keluarga pasien juga bisa masuk melalui lantai satu. Naik ke ruang ICU dan perawatan dapat menggunakan tangga lift atau tangga darurat.

Iin bersyukur bahwa dia dan keluarga berhasil lolos dari maut yang banyak menelan korban di kota Palu.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak
Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak

Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban
Gempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban

Gempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik

Warga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang

Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Pura-Pura Kaget dengar Korban Tewas: Masya Allah
Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Pura-Pura Kaget dengar Korban Tewas: Masya Allah

Pria tersebut ditangkap polisi di Lampung usai tragedi pembunuhan

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Kisah Bandung Raya yang Dulunya Danau Purba, Jejaknya Masih Terlihat hingga Sekarang
Kisah Bandung Raya yang Dulunya Danau Purba, Jejaknya Masih Terlihat hingga Sekarang

Dahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung

Baca Selengkapnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya

Tembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras

Baca Selengkapnya
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.

Baca Selengkapnya