Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah heroik TNI lolos penculikan hingga tewas dibunuh separatis

Kisah heroik TNI lolos penculikan hingga tewas dibunuh separatis Pengamanan TNI jelang Bali Democracy Forum. ©AFP PHOTO/sonny tumbelaka

Merdeka.com - Bumi Cenderawasi masih terus bergolak. Keinginan para anggota separatis di Papua untuk lepas dari NKRI terus bergulir. Berbagai aksi memancing perang dengan TNI pun semakin gencar.

Kelompok bersenjata di Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua bahkan berani menantang TNI berperang. Kelompok separatis tersebut membuktikan keseriusan tantangannya dengan menangkap 2 anggota TNI.

Kedua anggota TNI yang disandera itu adalah Serda Lery, anggota Koramil Komopa dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengakui jika dua anggota TNI yang bertugas di Enarotali sejak Selasa (26/5) malam disandera oleh kelompok bersenjata.

"Saya sudah mendapat laporan tentang dua anggota TNI yang disandera kelompok bersenjata di Enarotali," ujar Pangdam, Rabu (27/5).

Kedua anggota TNI tersebut berhasil kabur dari lokasi penyanderaan. Saat bersamaan ibu Elda, seorang guru yang juga sempat ditahan sudah dilepas. Sebelumnya, penyandera mengaku telah memasak 2 anggota TNI yang ditangkap.

"Jadi disandera pagi, kemudian diketahui malam. Jam 19.00 itu anak ibu Elda telepon ke ponsel Ibu Elda tapi yang terima penyandera. Katanya enggak usah dicari karena mereka akan dimasak. Tapi beberapa saat kemudian, anak ibu Elda yang kebetulan polisi menghubungi dan memastikan ibu Elda sudah dilepas sejak pukul 20.50 waktu setempat," terangnya.

"Nah untuk anggota berhasil melarikan diri dan kabar terakhir yang kita terima pukul 11.30 waktu setempat keduanya sudah bergabung lagi ke pos-nya," tambahnya.

Dia memastikan kondisi kedua anggota cukup sehat. Untuk Ibu guru Elda dilepas di Kampung Darouto, Paniai Timur. Sedangkan, dua anggota tidak dijelaskan ditemukan di mana.

Beruntung nasib kedua anggota TNI tersebut berhasil melarikan diri. Beberapa kisah serupa justru berakhir dengan kematian.

Anggota TNI tewas saat amankan pelantikan di Papua

Pada September 2014, Anggota Yonif 751/Raider, Prada Abraham Rumadas tewas ditembak kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) sekitar pukul 10.00 WIT. Abraham tewas saat sedang membantu pengamanan Pelantikan Kepala Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Papua. Kelompok OPM yang melakukan penyerangan pada 10 orang."Saat itu, almarhum sedang mengambil logistik di Pasar Ilaga dan terjadi penembakan. Dia ditembak di bagian kepala dan meninggal di tempat," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arh Rikas Hidayatullah, Kamis (25/9).Pascakejadian ini, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua menyampaikan prajurit di wilayah Ilaga agar bertindak secara profesional dan tidak menimbulkan keresahan terhadap masyarakat yang tidak bersalah.

Delapan anggota TNI tewas ditembak kelompok sipil bersenjata

Pada Februari 2013, delapan anggota TNI dan dua warga sipil tewas dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di dua wilayah berbeda di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis (21/2)."Total korban tewas TNI 8 orang, dan 2 orang masyarakat sipil," kata Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Jansen Simanjuntak.Menurutnya, baku tembak terjadi setelah kelompok sipil bersenjata menyerang pos TNI di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, serta menghadang pasukan TNI di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Kamis pagi.Dalam baku tembak di Distrik Sinak, tujuh orang anggota TNI tewas, sedangkan baku tembak di Distrik Tingginambut, mengakibatkan satu orang anggota TNI dan dua orang warga sipil tewas, serta seorang TNI lainnya terluka, kata Jansen Simanjuntak.

Anggota TNI tewas di Papua dengan luka tembak di kepala

Juni 2013, kelompok gerakan sipil bersenjata melakukan penyerangan terhadap anggota TNI di Papua, akibatnya dua orang meninggal dunia, Selasa (25/6).Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIT di daerah Jembatan Besi, Puncak Wijaya.Awalnya anggota TNI menerima laporan masyarakat bahwa di sebuah perkampungan di Puncak Jaya ada sekelompok orang tidak dikenal membawa senjata api.Kemudian Letda Inf I Wayan Sukarta, Tono, Prada Andi, dan Prada Supiyoko berangkat menuju lokasi menggunakan Ford Ranger yang dikemudikan Tono. Dalam mobil tersebut pun ada seorang kernet. "Pada pukul 13.40 WIT, mereka kembali ke pos distrik, tapi di jalan dihadang oleh kelompok sipil bersenjata yang jumlahnya tujuh orang bersenjata api laras pajang melepaskan tembakan," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan (Kabag Pensat) Divisi Humas Polri Kombes Pol Rana S Permana di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/6).Akibatnya dua orang meninggal dunia yaitu Letda Inf I Wayan Sukarta dan Tono dengan luka cukup mengenaskan. Letda Inf I Wayan Sukarta mengalami luka tembak di kepala, kaki kanan hingga tulang kakinya patah, luka bacok di bahu kanan, luka iris di pipi kiri. "Senjata organik milik korban jenis SS hilang," ujarnya.Sementara Tono sang sopir kendaraan tewas dengan luka bacok di kepala belakang dan punggung.

Anggota TNI tewas saat berpatroli di pedalaman Papua

Agustus 2013, seorang anggota TNI, Pratu Andre, tewas tertembak saat berpatroli di kawasan Tinggineri, sekitar dua jam pejalanan dari Mulia, Sabtu (31/8). Korban tertembak saat kotak senjata dengan kelompok sipil bersenjata (KSB)."Saya sedang bertugas di Jakarta," kata Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua.Pratu Andre tewas saat bertugas di Kabupaten Puncak Jaya, pedalaman Papua. Insiden itu berawal dari patroli yang lakukan korban. Saat berada di Tinggineri terjadi kontak senjata dengan KSB hingga menewaskan satu anggota TNI.

(mdk/siw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.

Baca Selengkapnya
Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Korban Tabrakan Motor dan Kereta Api

Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Korban Tabrakan Motor dan Kereta Api

Lokasi kejadian perkara merupakan perlintasan sebidang tanpa ada palang pintu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Intip Kesiapan TNI Amankan Pemilu 2024, Petakan Daerah Rawan Bencana Sampai Konflik

Intip Kesiapan TNI Amankan Pemilu 2024, Petakan Daerah Rawan Bencana Sampai Konflik

“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Dikeroyok Brimob Satu Truk, Endingnya Mengejutkan

Anggota TNI Dikeroyok Brimob Satu Truk, Endingnya Mengejutkan

Kolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur

Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur

Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan

Baca Selengkapnya
Satu Angkatan di Akmil 1991, 3 Teman Satu Letting Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini Pangkatnya Masih Kolonel

Satu Angkatan di Akmil 1991, 3 Teman Satu Letting Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini Pangkatnya Masih Kolonel

Berikut sosok tiga teman satu letting Panglima TNI yang pangkatnya masih Kolonel.

Baca Selengkapnya