Merdeka.com - Beberapa warga di Indonesia masih memiliki kepercayaan yang menyebutkan, jika seorang wanita melahirkan di rumah akan membawa rejeki besar bagi penghuni rumah. Salah satu masyarakat yang mempercayai hal tersebut adalah masyarakat Mentawai, Sumatera Barat.

dr. Gustin Muhayani (26) merasakan betul keyakinan ini. Selama empat bulan menjalani program Pencerah Nusantara di Pulau Sikakap, Kecamatan Sikakap, Mentawai, dokter lulusan Universitas Brawijaya Malang sudah enam kali menghadapi kasus yang sama, sang ibu lebih memilih melahirkan di rumah dari pada di puskesmas.

dr. Gustin menambahkan, kebanyakan ibu melahirkan tersebut lebih mempercayakan proses persalinan dengan seorang dukun kampung. Tingkat sterilisasi yang kurang terjaga menjadi perhatian utamanya.

Akhirnya dengan pendekatan yang intensif, warga bisa menerima kehadiran dokter. Bahkan, lanjut dr Gustin, dirinya bisa bekerja sama dengan dukun yang awalnya dipercaya warga.

"Kita yang harus mendekat ke mereka. Contohnya, waktu ada yang lahiran, tapi tidak mau berobat ke dokter, mau ditangani dukun, kita lihat saja. Karena dukun tidak sanggup, baru mereka ke dokter."

Pendekatan kepada warga pun bukan tanpa ada kendala. Masalah perbedaan bahasa sering menjadi penghalang komunikasi di antara mereka.

"Kita sering menghadapi masalah bahasa, kalau di dusun mereka memakai bahasa mentawai. Akhirnya, sedikit demi sedikit kita bisa mengerti," ujar dokter yang mulai berdinas di Mentawai sejak 4 Oktober 2013.

dr. Gustin menambahkan, selama menjalani program Pencerahan Nusantara, dirinya mendapat banyak pelajaran yang di bangku kuliah tidak didapatkannya. Menurutnya, ini pengalaman yang sangat berharga.

"Di sini saya bisa mendapatkan ilmu yang waktu kuliah belum saya dapatkan. Seperti penanganan pasien malaria. Bagaimana penanganannya setelah sembuh, dan segala macamnya," ujar dia.