Kisah balita diterlantarkan hingga biaya berobat dijamin Bupati Dedi
Merdeka.com - Anggoro (3), bocah yang diterlantarkan orang tuanya di Kampung Kaum, Desa Campakasari Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akhirnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta karena menderita demam berdarah.
"Alhamdulillah sekarang Anggoro sudah dirawat, sebelumnya anak ini sangat mengkhawatirkan, saya sudah bawa ke salah satu Rumah Sakit tapi ditolak," kata Wari (68), pria yang mengurusi Anggoro di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Selasa (26/1).
Wari merawat Anggoro sejak bocah malang itu ditinggalkan Sri Rahayu, ibu kandungnya yang diketahui bekerja sebagai buruh. Saat Anggoro sakit, Wari kebingungan dan akhirnya memberanikan diri meminta bantuan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
"Ibunya katanya pulang ke Madiun, saya kan jadi bingung saya saja cuma kerja buruh bangunan, saya punya uang dari mana untuk bisa biaya pengobatan Anggoro, makanya saya beranikan minta bantuan Pak RT untuk SMS Pak Bupati," ujar Wari.
Saat mengunjungi Anggoro di RSUD Bayu Asih, Bupati Dedi berjanji menanggung seluruh biaya pengobatan Anggoro melalui program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Purwakarta Istimewa (Jampis).
"Kan di Purwakarta ini, untuk masyarakat nya ada jaminan pelayanan Jampis. Jadi masyarakat yang berobat gratis," kata Dedi Mulyadi.
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Purwakarta Istimewa (Jampis) terbagi dalam tiga kategori. Masyarakat yang masuk ruang perawatan kelas tiga pembiayaannya dilakukan Dinas Kesehatan, sedangkan kelas dua dan kelas satu akan ditanggung dana masalah kerakyatan melalui bantuan sosial bidang kesejahteraan Pemda Purwakarta.
"Tapi biasanya kalau darurat ditangani atau digalang sama Bupati, beberapa waktu lalu ada juga kasus anak yang tanpa rujukan kita masukan ke Rumah Sakit Swasta di Bandung, waktu itu pembiayaannya sampai Rp 100 juta," jelas Dedi.
Dedi menambahkan, setiap tahun Pemerintah Daerah Purwakarta mengalokasikan Rp 50 miliar untuk jaminan kesehatan masyarakat yang bersumber dari APBD.
"Pengobatan tidak semua di Rumah Sakit, kita biayai juga warga yang diobati di tempat pengobatan tradisional, seperti yang patah tulang kita obati di bengkel tulang," ucap Dedi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaPengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaTiga Pemuda di Buleleng Aniaya Pria hingga Tewas, Korban Diduga Selingkuh dengan Bibi Pelaku
Polisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Balita yang Dianiaya Kekasih Tantenya di Jaktim Meninggal Dunia
balita itu meninggal karena mengalami gegar otak berat pascapenganiayaan.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya15 Menit Menegangkan Penyelamatan Balita Terkunci di Kamar Lantai 2 Perumahan Tangerang
"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya