Ketua Satgas: Seseorang Bawa Dokumen Swab Negatif Tidak Jaminan Bebas Covid-19
Merdeka.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengimbau masyarakat khususnya di Provinsi Aceh tidak mudik atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 2021. Meskipun, masyarakat Aceh telah mengantongi dokumen negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Doni menegaskan, memiliki dokumen negatif Covid-19 tidak menjamin seseorang bebas dari virus SARS-CoV-2 itu.
“Tidak menjamin seseorang yang sudah membawa dokumen negatif Covid-19 akan selamanya negatif. Kita sudah buktikan, mereka yang berada di dalam perjalanan itu punya risiko yang sangat tinggi (terpapar Covid-19),” katanya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama Pemerintah Provinsi Aceh di Kota Banda Aceh, Selasa (20/4).
Doni menyebut, terjangkit Covid-19 dalam perjalanan sangat mungkin terjadi. Apalagi jika dalam perjalanan terdapat orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
“Mereka sudah negatif Covid-19, merasa nyaman, tetapi tanpa sadar mereka menyentuh bagian tertentu dari permukaan benda-benda yang mungkin sudah terkena droplet dari seseorang yang positif Covid-19,” jelas Doni.
Sebelumnya, Doni menegaskan, mudik berisiko tinggi menularkan virus Covid-19 kepada keluarga di kampung halaman. Covid-19 bisa mengakibatkan fatalitas atau kematian bagi kelompok lansia di atas 60 tahun.
Dia mengambil contoh kasus di Sumatera Utara, lansia meninggal dunia karena terpapar Covid-19 dari anaknya yang mudik.
"Artinya apa? Mereka yang pulang kampung bisa jadi adalah pembawa virus, pembawa Covid-19. Berarti secara tidak langsung mereka yang membawa Covid-19 ini, mohon maaf kata-kata saya kasar dan keras sekali, sebagai pembunuh potensial," katanya, Senin (19/4).
Doni menekankan, Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Meski laju peningkatan kasus positif Covid-19 di tanah air melambat, bukan berarti pandemi Covid-19 telah berakhir.
"Covid-19 saat ini semakin terkendali namun sifatnya sementara. Kalau kita tidak lakukan upaya maksimal dalam pencegahan maka tidak menutup kemungkinan Covid-19 meningkat kembali," ujarnya.
Doni menyebut, kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 106.243 per 17 April 2021. Data ini menurun 39,86 persen dari kasus aktif Covid-19 pada 5 Februari 2021 yang mencapai 176.672.
Meski cenderung menurun, dia meminta masyarakat tidak merasa puas dengan perkembangan kasus aktif Covid-19 sehingga lengah menekan mobilitas.
"Kita harus tetap waspada, kita harus tidak boleh kendor, kita harus tetap harus berbuat lebih baik lagi dalam rangka menjaga atau menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca Selengkapnya