Ketua PBNU : Covid-19 ini Nyata, Bukan Konspirasi
Merdeka.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj menegaskan bahwa virus corona bukan konspirasi atau bohong-bohongan. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan dan waspada.
"Selama masih ada Covid-19 maka kita harus disiplin, hati-hati dan waspada. Covid-19 ini betul-betul nyata, bukan konspirasi ataupun bohong-bohongan," ujarnya, Jumat (10/7).
Said menegaskan, mengikuti protokol kesehatan merupakan suatu kewajiban yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat. Menjalankan protokol kesehatan, kata dia, juga merupakan ikhtiar untuk menyelamatkan diri sendiri dan juga orang lain.
"Wajib hukumnya mengikuti protokol Kesehatan, jangan sampai kita mencelakai diri kita dan orang lain," tegasnya.
"Sering cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan menggunakan masker. Selalu menggunakan masker dimanapun kita berada merupakan salah satu ikhtiar kita menyelamatkan diri kita dan orang lain," tambahnya.
Selain itu, Said menambahkan, PBNU telah ikut berkontribusi dalam penangan Covid-19 dengan menerjunkan satuan tugas Covid-19 dan memberikan bantuan sembako bagi masyarakat.
"Satgas Covid-19 PBNU tersebar di 227 ribu titik dan bantuan sembilan belas truk sembako telah disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya