Ketua Ormas Indonesia Mercusuar Dunia Merupakan ASN Pemkab Karawang
Merdeka.com - Usai Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, muncul organisasi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD). Meski ketiganya tidak berkaitan, namun modus di IMD yang pertama kali muncul di Pariaman, Sumatera Barat ini mirip dengan penipuan yang dilakukan 'raja' Keraton Agung Sejagat Toto Santoso.
Dalam video yang beredar, ketua umum IMD berpakaian seragam Aparatur Sipil Negara (ASN). Lelaki itu diduga merupakan ASN Pemkab Karawang.
Dalam video berdurasi 14 menit, Juanda mengaku sebagai Ketum IMD. Dalam pernyataannya, dia mengaku kuasa oleh Presiden King of The King, sebagai Ketua Umum IMD yang mempunyai dana sekitar ribuan triliun untuk membayar utang Indonesia, karena IMD merupakan lembaga keuangan King of The King yang konon bersumber dari Bank Swiss.
"Saya Juanda mengemban tugas dari Bank Dunia, Bank INF, King of The King ana aset amanah dari bank Swiss ke Indonesia melalui bank seluruh Indonesia," kata Juanda dalam video tersebut.
Menurut Juanda, keberadaan IMD bukan untuk makar, tetapi untuk menutup utang Indonesia.
Terkait video tersebut, Camat Kecamatan Banyusari, Iwan mengatakan Juanda merupakan ASN di Kecamatan Banyusari sebagai Kasie Kesbangsos, setelah dimutasi dari Kecamatan Lemah Abang Wadas sebagai Kasie Pemerintahan pada 7 Januari 2020.
"Benar itu sebagai ASN di Kantor Kecamatan Banyusari," kata Iwan Ridwan.
Selama bekerja sebagai ASN, tidak ada masalah karena aktif masuk kerja setiap hari, dan di lingkungan kerja tidak memperlihatkan adanya ajakan kepada pegawai yang lain untuk menjadi anggota IMD.
"Selama bekerja tidak laporan masyarakat sekitar atau tekan kerja yang merasa dirugikan," tegasnya.
IMD muncul pertama kali di Desa Sikapak Timur, Kota Pariaman. Lantaran dianggap meresahkan warga, kemunculannya langsung dihentikan pemerintah daerah setempat.
"Hal-hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan masyarakat," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar.
Dalam aktivitasnya, IMD mewajibkan setiap anggota yang bergabung untuk membayar uang pendaftaran Rp1.750.000.
Dari hasil penelusuran, kata Genius, organisasi tersebut berpusat di Karawang, Jawa Barat, dan pimpinannya merupakan seorang aparatur sipil negara bernama Juanda.
Sedangkan pimpinan dari ormas itu, lanjutnya bernama Ayattudin yang merupakan warga Desa Sikapak Timur, dan berdomisili di Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman.
Pihaknya menyampaikan organisasi sejenis ini tidak terdaftar di Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pariaman, sehingga pihaknya membubarkan serta melepas spanduk yang telah terpasang.
"Untuk pengurusnya kami bina karena perbuatan mereka dapat merugikan masyarakat," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus
Dua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Nada Tinggi Cak Imin Ditanya Soal Ajakan Bertemu Jokowi: Mana Undangannya!
Calon Presiden Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar kompak menemui tim hukum Timnas AMIN, Selasa (20/2)
Baca SelengkapnyaMahfud Terkesan Jenderal Bintang 3 TNI AU di Kemenko Polhukam Sampai Sebut Utang Lunas, Ini Sosoknya
Hari ini, Mahfud menyampaikan pidato perpisahan pada jajarannya di Kemenko Polhukam
Baca SelengkapnyaVIDEO: Momen Kocak Babinsa TNI Bilang 'Siap Komandan' ke Presiden Jokowi, Berakhir Dapat Sepeda
Seorang Sersan Kepala bernama Sugiono dengan lantang menjawab pertanyaan Jokowi terkait pertanian.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus
Selama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca Selengkapnya