Ketua MUI pastikan tidak hadir reuni 212
Merdeka.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma'aruf Amin menilai reuni akbar Aksi 212 yang akan diselenggarakan pada Sabtu (2/12) dikhawatirkan memicu provokasi. Sebab, aksi ini bisa dipersepsikan publik telah ditunggangi muatan politik.
"Itu menurut saya memunculkan provokasi dan menimbulkan saling mencurigai. Sangat mungkin (unsur politik), karena ini dibangun lagi untuk apa masalah Ahok sudah selesai? berarti ada masalah lain yang ingin di usung dibangun. itu tak perlu ya," kata Ma'aruf usai menghadiri acara Maulid Nabi di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
Ma'aruf mengatakan, aksi 212 sudah selesai. Segala persoalan di dalamnya tidak perlu dihidupkan kembali.
"212 itu sudah selesai. masalah yang diusung oleh 212 sudah selesai karena itu tidak perlu lagi menghidup-hidupi 212, lebih baik acara seperti ini, mengutuhkan umat, bangsa dan mengajak mempererat persatuan," tambah Ma'aruf.
Rais Aam PBNU ini melihat, reuni tersebut dapat menimbulkan kritik tajam dari publik. Karena akan melahirkan kembali keresahan seperti tahun lalu. Oleh karena itu, Ma'aruf memastikan tidak akan hadir dalam reuni tersebut. "Oh tidak (enggak akan hadir). Pasti lah," kata Ma'aruf.
Ketua MUI minta jemaah tidak hadir di reuni 212
Ma'aruf menyarankan agar jemaah tidak perlu datang ke reuni 212. Dia lebih setuju jika jemaah menghadiri Maulid Nabi dibanding aksi 212.
"Tidak perlu. kalau kayak gini (maulid nabi) saya anjurkan, karena di sini berzikir, bertasbih, ini acara luar biasa, yang hadir banyak sekali, tidak ada agitasi, benar-benar tausiyah dan mengajak pada kebaikan," ungkap Ma'aruf.
Meski demikian, dia tidak memaksakan kehednak. Ma'aruf berpesan, jika jemaah tetap akan hadir, harap menjaga tata tertib dan kesopanan. Dia juga berpesan agar forum seperti berzikir seharusnya terus dibangun. Karena akan membuat keutuhan dan meminimalisir tidak dirusak oleh pihak manapun.
"Sebaiknya bisa membangun keutuhan, jangan dirusak. forum seperti ini yang harus dibangun," kata Ma'aruf.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaUnair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaForum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai dan Hentikan Provokasi
Mereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Debat ke-3 Pilpres 2024, Akademisi Menilai Capres Tak Perlu Bermain Gimik Politik
Para akademisi dan pengamat politik berharap para capres tetap berdiri pada substansi masing-masing, pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
Baca SelengkapnyaMegawati Sapa Ma'ruf Amin Bersedia Hadir di HUT PDIP: Supaya Bapak Tahu Menteri Ada di Sini karena Mau Diundang
Ma'ruf bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) menghadiri HUT PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaRamai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Ramai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Baca SelengkapnyaWapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024
Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca Selengkapnya