Ketua MPR janji selesaikan masalah penutupan rumah ibadah
Merdeka.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas berjanji akan menyelesaikan persoalan penutupan paksa rumah ibadah yang kerap dilakukan pemerintah daerah. Taufiq berencana membahas hal ini dengan seluruh elemen pemerintah.
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, masalah penutupan rumah ibadah secara paksa harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Dia pun berterima kasih kepada puluhan pendeta yang tergabung dalam Forum Rohaniawan Jabodetabek ini yang datang berdemonstrasi dengan damai dan tertib.
"Bahwa penyelesaian masalah ini harus dengan jalan musyawarah, karena itu jalan yang benar dalam menyelesaikan suatu masalah di Indonesia ini," kata Taufiq usai menemui Forum Rohaniawan Jabodetabek di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/4).
Dia pun berencana akan melakukan pertemuan dengan petinggi lembaga negara untuk membahas persoalan ini. Dengan demikian, ke depan diharapkan tidak terjadi lagi intimidasi dalam menjalankan ibadah di berbagai wilayah Indonesia.
"Dan saya sebagai Ketua MPR, mungkin di bulan depan sebisa-bisanya, atau di bulan ini akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan lembaga negara, presiden, DPR, MA, KY, saya akan sampaikan apa yang telah dikatakan tadi," tegas dia.
Dia juga berharap agar pilar Bhinneka Tunggal Ika benar-benar dijalankan seluruh umat beragama di Indonesia. Sebab, pilar itu merupakan simbol pemersatu bangsa.
"Kalau kita melihat lambang Garuda Pancasila, Garuda itu berdiri di atas tulisan Bhinneka Tunggal Ika. Itulah kerukunan beragama, kerukunan bersuku, kerukunan hidup di Indonesia ini tergantung pada itu. Kalau itu bergoyang, maka tidak akan ada lagi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," imbuhnya.
"Jadi hidup Republik Indonesia ini tergantung dari kerukunan beragama, kerukunan semuanya, bahwa kita menjaga kemajemukan ini sebagai karunia Tuhan YME, tidak mungkin kalau bukan karunia Tuhan YME," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.
Baca SelengkapnyaKeberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca Selengkapnya