Ketua LBH nilai Polisi sudah keterlaluan
Merdeka.com - Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Nurcholis Hidayat, menyesalkan perbuatan polisi saat mengamankan demonstrasi yang terjadi dua hari ini. Dia menilai sikap para polisi sudah sangat keterlaluan ketika memaksa masuk kantor LBH.
"Kami menyesalkan perbuatan pihak polisi saat itu. Menurut kami, tidak ada etiket baik pada saat mereka memaksa masuk gedung ini," ujar Nurcholis di gedung LBH, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3).
Nurcholis juga meminta pihak kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, untuk segera membebaskan para mahasiswa yang ditahan oleh pihak kepolisian ketika penggerebekan terjadi.
"Saat ini kami fokus kepada 47 mahasiswa yang ditangkap. Kami mau polisi memberikan hak-hak hukum mereka. Kalau ada yang bersalah, silakan diproses secara hukum. Jika tidak, ya, mohon dibebaskan," imbuhnya
Nurcholis juga mengatakan, saat ini dirinya sudah mencoba menghubungi pihak Mabes Polri terkait Standart Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan kepolisian dalam aksi demo.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Mabes Polri. Kami ingin dialog terkait pengamanan kepolisian dalam mengamankan demonstrasi dan kami mau membahas soal penggerebekan polisi," tegasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaBPH Migas berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan distribusi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaTujuan pria tersebut semulanya bukan ingin melakukan penangkapan terhadap target operasinya, melainkan urusan yang lain.
Baca Selengkapnya