Ketua: Forum Pemred bukan untuk kepentingan politik
Merdeka.com - Pertemuan puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia di Nusa Dua Bali, yang berlangsung sejak Kamis (13/6) hingga Jumat (14/6) menimbulkan pertanyaan dari berbagai kalangan. Bahkan ada yang beranggapan acara itu bernuansa politis karena jelang Pemilu 2014.
Namun, hal itu dibantah Ketua Forum Pemred Wahyu Muryadi. Menurutnya, Forum Pemred bukan untuk kepentingan politik.
"Forum Pemred bukan untuk kepentingan politik. Kami melihat masih banyak peran yang semestinya diambil oleh pemerintah, tetapi masih juga belum kita lihat," katanya saat sambutan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Denpasar, Bali, Kamis (13/6).
Dia mengatakan, acara tersebut menjadi forum untuk memberi masukan kepada pemerintah atas segala persoalan yang tenah dihadapi. Sebab, media dapat menyumbangkan banyak hal untuk memperbaiki kondisi negeri.
Dia juga menegaskan acara pertemuan di Bali itu merupakan ide dari puluhan pemred di Tanah Air.
"Pemred adalah pemimpin tertinggi dalam sebuah redaksi di sebuah media," katanya.
Tak hanya itu, dia juga menyatakan kinerja redaksi di suatu media harus bebas dari segala macam kepentingan. Termasuk bebas dari tekanan dan intervensi.
"Bahkan oleh pemilik media sekalipun," katanya.
Pertemuan Puncak Pemred se-Indonesia 2013 baru kali pertama digelar. Forum Pemred sendiri dibentuk pada 18 Juli 2012 oleh 55 Pemred.
Acara pertemuan itu sendiri menuai kritik dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Ketua AJI Eko Maryadi mengaku prihatin atas acara itu.
Menurutnya, acara tersebut justru tidak mengagendakan hal-hal krusial yang berkenaan dengan profesi jurnalis. Acara itu malah membahas yang tidak ada kaitan langsung dengan profesi wartawan.
"Acara itu terlalu mahal dan mewah dalam situasi ketidakpastian ekonomi seperti saat ini. Masyarakat termasuk jurnalis, karena data AJI, 70 persen jurnalis masih hidup di bawah upah layak. Harusnya Forum Pemred memikirkan hal itu, kesejahteraan wartawan, lalu bagaimana memajukan jurnalisme Indonesia, kode etik, independen," katanya.
Dia juga menyayangkan acara itu mengundang pejabat dan tokoh yang memiliki kepentingan di 2014. Menurutnya hal itu dapat menimbulkan konotasi politisasi
"Hal ini karena acara ini dilakukan menjelang 2014, nah penafsiran yang muncul bisa saja forum ini dijadikan alat politik penguasa atau kandidat yang akan maju," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Forum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai dan Hentikan Provokasi
Mereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaRamai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Ramai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair
Ganjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKPU Umumkan Debat Cawapres Kedua 21 Januari 2024 Digelar di JCC Senayan
Terkait dengan moderator, tema hingga panelis dalam debat nanti masih akan dilakukan rapat koordinasi pada Rabu, 17 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024, Berikut Detilnya
Komisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI
Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Berulang Kali Setuju dengan Pendapat Anies saat Debat Capres Terakhir
Tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca Selengkapnya