Kesaksian istri lihat aktivis anti tambang dikeroyok 30 orang
Merdeka.com - Korban penganiayaan kasus tambang pasir Lumajang, Tosan rupanya telah masuk dalam daftar yang sudah diincar oleh para pelaku. Begitu selesai menganiaya dan menghabisi Salim alias Kancil, para pelaku mendatangi rumah ayah tiga anak tersebut.
Istri Tosan, Ati Hariati belakangan mendengar cerita kalau Salim disiksa di Kantor Balai Desa sebelum jasadnya dibuang di jalan. Dia mendengar ada daftar lain yang akan menjadi sasaran para pelaku.
"Jadi setelah mereka mengeroyok Salim kemudian ke rumah saya. Informasinya ada catatan nama orang-orang yang akan dikeroyok oleh Tim 12 ini," kata Ati Hariati di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Senin (28/9).
Suaminya, kata Ati, dianiaya oleh sekitar 30 orang yang disebutnya sebagai Tim 12. Mereka adalah eksekutor pembunuh Salim, sekaligus Tim Sukses kepala desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Ati seorang diri berusaha memberi pertolongan dengan memisah suaminya yang mengalami penganiayaan. Karena keberaniannya, Tosan memiliki kesempatan melarikan diri kendati tetap dikejar-kejar. Peristiwa pengeroyokan suaminya, menurut Ati, berlangsung sekitar 30 menit.
Sementara itu, Ati mengaku kalau sebelum peristiwa pengeroyokan itu terjadi, keluarganya sempat didatangi sekitar 20 orang bersenjata celurit. Mereka meminta agar suaminya menghentikan tuntutannya terkait penutupan tambang.
"Itu sekitar minggu pertama September, mereka mengancam akan membunuh saya dan suami saya jika terus menuntut meminta tambang ditutup," katanya.
Atas kejadian tersebut, Ati melaporkan kejadian tersebut kepada polisi setempat. Namun belum ada tindak lanjut hingga terjadi peristiwa pengeroyokan Sabtu (26/9) lalu, yang menewaskan Salim alias Kancil.
"Sudah saya laporkan ke Polsek tapi kemudian diminta ke Polres Lumajang dan sudah di-BAP, tapi belum ada perkembangan," katanya.
Tosan sendiri kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (RSSA). Kata Ati, suaminya sudah sadar, tetapi dilarang banyak bicara oleh dokter. Asupan makanan masih dari selang infus yang dipasang di tangannya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaDitetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaBanyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah hal-hal yang belum pernah diketahui orang tentang ISS.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya