Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerusuhan Papua Dirancang Hingga Perayaan HUT OPM Agar Bisa Dibawa ke PBB

Kerusuhan Papua Dirancang Hingga Perayaan HUT OPM Agar Bisa Dibawa ke PBB rusuh papua. ©2019 Merdeka.com/antara

Merdeka.com - Polri membeberkan target dalang menunggangi demonstrasi berujung kerusuhan di Papua. Polri menyatakan kerusuhan itu dirancang untuk agenda rapat komisi HAM PBB di Jenewa yang digelar pada 9 September 2019 kemudian sidang umum PBB di New York pada 23-24 September 2019.

"Agenda internasional menjadi perhatian dari kelompok tersebut. Mereka desain memunculkan isu-isu Papua, isu tentang HAM, isu kerusuhan, isu rasisme, itu diangkat kelompok tersebut meski dalam agenda tersebut tidak ada agenda tentang itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

Menurut Dedi, dalang kerusuhan terus akan merancang berbagai cara hingga 1 Desember 2019. Diketahui, setiap tanggal 1 Desember diperingati sekelompok orang sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Dalang kerusuhan ini mendesain kerusuhan ini sampai 1 Desember. 1 Desember kamu tahu ada kegiatan apa, ya itu harus betul-betul diantisipasi secara maksimal," kata dia.

Dedi menegaskan akan mengungkap secara tuntas kerusuhan Papua dengan melibatkan stakeholder terkait, seperti Kementerian Luar Negeri.

"Tapi tidak terburu-buru proses penyidikan betul-betul dilakukan secara berhati-hati sesuai dengan fakta hukum," ucap dia.

Dedi menerangkan, secara umum situasi di Papua cukup kondusif. Namun demikian, Dedi mengatakan, personel di bawah Bantuan Kendali Operasi (BKO) masih akan berada di Papua dan Papua Barat hingga Desember mendatang.

Disebut Dedi hingga kini terdapat 13 Satuan Setingkat Kompi (SSK) di Papua Barat dan 30 SSK di Papua. Intinya TNI-Polri bersama pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama ingin menjamin keamanan di Papua.

"Kami selalu berkoordinasi dengan masyarakat juga agar masyarakat tidak terprovokasi. Saya sampaikan tadi agenda settingnya cukup panjang. Tentunya sangat tergantung pada dinamika situasi di sana. Oke misalnya sudah aman. Oktober dia punya agenda setting, Desember dia punya agenda setting apakah itu tidak dimitigasi secara maksimal, karena desain mereka sudah pasti akan membuat kerusuhan, akan menarik isu HAM di sana," tandas Dedi.

Ditunggangi 3 Kelompok

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, aksi anarkis di Jayapura pada Kamis (29/8), sengaja diciptakan. Tujuannya agar kerusuhan ini dibawa dalam agenda rapat komisi HAM PBB di Jenewa yang rencananya digelar pada September 2019.

Tito menyebut aktor di balik aksi ini adalah kelompok United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB), serta melibatkan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).

"Benny Wenda dan kelompoknya bermain dalam rusuh di Papua. Mereka sengaja mengejar konflik ini dalam rangka rapat komisi HAM di Jenewa. Nantinya, kelompok perusuh ini akan bersuara di Papua rusuh terjadi," jelas Tito di RS Bhayangkara Kota Jayapura, Kamis (5/9), usai menjenguk polisi korban kerusuhan di Deiyai.

Tito melanjutkan, rusuh di Kota Jayapura didesain kelompok AMP. Menurutnya, ULMWP dan KNPB mengorbankan masyarakat banyak atas aksinya.

"Saya akan kejar mereka dan segera menegakkan hukum kepada kelompok yang dimaksud. Kami sudah kantongi nama-nama mereka. Hal ini akan terus terjadi jika tidak dilakukan langkah tegas. ULMWP dan KNPB bertanggungjawab atas insiden ini," tegas Tito.

Tito juga menyebutkan Benny Wenda berada di balik aksi rusuh Papua. Ini sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Yakni memasukkan agenda pembahasan Papua dalam sidang Majelis Umum PBB yang akan diikuti oleh semua negara pada 23-24 September.

"Kami melihat ada beberapa negara yang sengaja didekati untuk mengangkat isu Papua. Supaya Papua terangkat, mereka (KNPB dan ULMWP) bikin rusuh di Papua," katanya.

Tak hanya itu saja, KNPB dan ULMWP juga sengaja memproduksi hoaks. Polri pun telah memantau jaringan cyber dari kelompok ini.

"Kami minta masyarakat tak terpengaruh isu hoaks yang sengaja diciptakan oleh kelompok ini. Kami semua ingin internet dibuka, tapi jika kelompok ini memainkan hoaks seperti ini, terpaksa kita akan slow down lagi demi keamanan nasional," jelasnya.

Reporter: Ady Anugrahadi

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan
OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan

Penyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Teror di Papua Diduga Dilakukan OPM: Satu Warga Meninggal Terkena Tembakan dan Dua Warga Terluka
Teror di Papua Diduga Dilakukan OPM: Satu Warga Meninggal Terkena Tembakan dan Dua Warga Terluka

Teror di Papua: Satu Warga Meninggal Terkena Tembakan dan Dua Warga Luka Tembak

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
14 Orang Terluka akibat Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Termasuk Pj Gubernur Papua
14 Orang Terluka akibat Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Termasuk Pj Gubernur Papua

Korban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Ini Profil Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe
Meninggal Dunia, Ini Profil Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe

Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto

Baca Selengkapnya