Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerusuhan di Tanjungbalai bukti media sosial jadi pisau bermata dua

Kerusuhan di Tanjungbalai bukti media sosial jadi pisau bermata dua Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Konflik bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) mewarnai Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (29/7) malam. Konflik ini menambah deretan konflik SARA di Tanah Air pascakonflik di Tolikara, Papua, Jumat (17/7).

Berbeda dengan konflik di Tolikara, kerusuhan di Tanjungbalai dipicu pemberitaan di media sosial yang tidak valid. Seorang oknum mengunggah foto yang berbau provokatif saat proses mediasi berlangsung.

Media sosial memiliki peran ganda dalam menyampaikan peristiwa sekecil apa pun di belahan bumi ini. Media bagai pisau bermata dua karena selain dampak positif, dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial juga beragam.

Kepala Kepolisian RI, Jenderal Tito Karnavian mengatakan aktivitas media sosial adalah pemantik pembakaran vihara serta kelenteng di Tanjungbalai.

"Masalah utama ini gara-gara media sosial, ada oknum yang menyebarkan berita provokatif dan negatif hingga membuat (oknum) warga bereaksi," kata Tito di Halim Perdanakusuma, Minggu (31/7).

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menjelaskan, warga yang saling bertikai di Tanjungbalai semula hanya terjadi cekcok lantaran ada warga yang merasa tidak nyaman dengan suara toa masjid. Namun, hal tersebut tidak membuat kekerasan maupun perusakan karena keduanya dilakukan mediasi di kantor kelurahan setempat.

"Jadi miss komunikasi antar tetangga. Mungkin ada kata-kata yang kurang pas ketika ada pengeras suara dari masjid dan ada warga keturunan yang tidak suka. Dilakukan mediasi damai dibawa ke kelurahan tidak ketemu lalu dibawa ke Polsek," kata Tito.

"Nah saat sedang mediasi di Polsek ada yang menyebarkan berita negatif di media sosial, lalu terjadi lah perusakan satu rumah ibadah, kendaraan dan 3 rumah," tambahnya.

Tito menyebut, pihaknya tengah memburu penebar provokasi di media sosial. Dia berharap dalam waktu dekat pelaku segera ditangkap.

“Ada ‎ancaman hukumannya bagi mereka yang menyebarkan isu negatif. Pertanggungjawabannya bukan hanya hukum, tapi sosial dan kepada Tuhan yang maha Kuasa. Tolong, jangan ada provokasi isu negatif. Kasihan rakyat kalau terprovokasi," tuturnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian sudah menetapkan tujuh orang tersangka pencurian dalam kerusuhan Tanjungbalai. Pelaku melancarkan aksinya saat warga terlibat saling bertikai.

"Tujuh orang pelaku pencurian telah ditetapkan tersangka saat kerusuhan di Tanjungbalai," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting.

Penetapan tujuh tersangka ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap sembilan orang yang berhasil ditangkap. Berdasarkan rekaman CCTV, dua di antaranya terlihat melakukan aksi kekerasan sementara tujuh lainnya menjarah barang milik warga.

Kerusuhan di Tanjungbalai, Sumut terjadi akibat massa mengamuk, membakar serta merusak sejumlah vihara dan klenteng dan sejumlah kendaraan di kota itu, Jumat (29/7) sekitar pukul 23.30 WIB. Aksi massa dipicu protes seorang warga terhadap azan masjid di Jalan Karya, Tanjung Balai.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Gunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap

Gunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap

Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Tampil Beda Tanpa Ajak Bayangkari, Momen Polisi Naik Pangkat Ajak Sang Ibu Ini Viral

Tampil Beda Tanpa Ajak Bayangkari, Momen Polisi Naik Pangkat Ajak Sang Ibu Ini Viral

Polisi ini ajak sang ibu saat pelantikan kenaikan pangka curi perhatian. Aksinya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya