Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerja keras Juwariyah bebaskan warga dari cengkeraman rentenir

Kerja keras Juwariyah bebaskan warga dari cengkeraman rentenir juwariyah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Juwariyah bekerja keras dan menyemangati warga di RT 04 RW 04 Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kota, Kota Kediri, untuk menanam sayuran di pekarangan rumah. Hasilnya, mereka menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) satu-satunya yang ada di Kota Kediri yang juga menjadi KRPL terbaik di Pemprov Jatim dan peringkat terbaik ke-6 Nasional.

Diakui Juwariyah, budidaya tanaman di pekarangan rumah tidak selalu berjalan mulus. Banyak pula tantangan dan hambatan yang harus dihadapi. Selain cuaca yang tidak menentu, ketersediaan air harus cukup. Karena hidup tanaman bergantung pada air. Selain itu nutrisi dari pupuk juga harus terus diberikan, serta obat pembasmi hama yang mujarab.

Persoalan hama memang tidak dapat dianggap enteng. Dua hama, jenis ulat dan cabuk yang sering menjadi persoalan serius bagi mereka. Sebab, apabila tidak segera ditangani, tanaman bisa langsung layu dan mati.

Juwariyah kini telah berhasil menciptakan ramuan obat pembasmi hama organik yang mujarab. Disebut organik, karena bahan bakunya berasal dari tanaman-tanaman itu sendiri, yang diolah dengan takaran tertentu dan proses yang sistematis.

"Bahan-bahannya dari tanaman, mulai dari bawang putih, bawang merah, cabai rawit," kata Juwariyah memaparkan bahan pembuat ramuan obat pembasmi hama organik.

Semua itu dirajang hingga berukuran kecil-kecil. Kemudian dihaluskan dengan mesin blender.

Setelah itu, dimasukkan ke dalam timba plastik dan seduh dengan air. Adonan itu lantas dicampur dengan tembakau. Dan terakhir diaduk dengan sabun cuci.

"Ramuan didiamkan selama dua sampai tiga hari. Setelah itu siap digunakan,” imbuh Juwariyah.

Ramuan obat pembasmi hama organik made in Juwariyah kini telah dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di sekitar rumahnya. Bahkan, ada sebagian tetangga yang telah berusaha membuat sendiri.

"Ide bahan-bahan itu sebenarnya hanya utak-atik saja. Seperti cabai, pikiran saya supaya ulatnya kepedasan. Begitu juga dengan sabu cuci dan tembakau Alhamdulillah, bisa dibilang berhasil. Setelah diberi ramuan itu, ulatnya langsung pergi," kata Juwariyah berbagi pengalamannya.

Seperti halnya ramuan obat pembasmi hama organik, Juwariyah dan tetangganya memanfaatkan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman mereka. Seperti konsep awal tanaman bebas bahan kimia, pupuk yang digunakan juga berasal dari bahan non kimia. Yaitu, pupuk kompos. Baik, berasal dari kotoran ternak, maupun pupuk kompos yang dibuat secara manual dari tanaman-tanaman yang telah layu dan mati.

Tong plastik berwarna hitam dengan pipa kecil-kecil itulah tempat di mana tanaman yang layu diproses menjadi pupuk kompos. Timba ini selalu tersedia di seluruh rumah warga RT 04. Selain berawal dari kesadaran masyarakat, juga berkat peran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, melalui Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) dan Lingkungan Hidup (LH).

"DKLH memberikan bantuan satu unit mesin pencacah sampah. Mesin ini cukup efektif untuk membuat pupuk kompos. Selebihnya, seperti timba-timba dan pipa ini kami beli secara swadaya," jelas Juwariyah. Selain tong plastik, di rumah Juwariyah juga terdapat tiga drum alat pembuat kompos yang lengkap dengan instalasi penyaluran gas metan. Gas yang dihasilkan, dimanfaatkan untuk memasak.

Tidak hanya mengandalkan KRPL, warga di RT 04 ini juga telah memiliki kas RT sejumlah Rp 267 juta yang dikelola dari hasil jimpitan sukarela yang diambil setiap hari oleh relawan yang dikumpulkan dalam waktu satu tahun. Dan mereka menyatakan warga satu RT telah bebas rentenir yang bunganya mencapai 12 persen, sebuah gebrakan bentuk RT Mandiri.

Seluruh masyarakat di RT 04 memiliki hak untuk meminjam uang di koperasi jimpitan tanpa jaminan. Tetapi jumlah pinjaman dibatasi antara Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta per orang. Sementara sistem peminjaman dilakukan dua kali dalam setahun dan bergilir. Sehingga, semua masyarakat bisa menikmati. Sedangkan SHU (Sisa Hasil Usaha) koperasi biasa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, seperti acara HUT Kemerdekaan, dan Maulid Nabi.

"Semua diperbolehkan meminjam, dengan syarat bergiliran. Tetapi yang lebih diutamakan apabila untuk orang sakit dan biaya sekolah. Bunganya relatif rendah hanya 6 persen setahun. Sementara SHU-nya kembali untuk masyarakat. Seperti acara HUT Kemerdekaan, diambilkan dari uang kas koperasi," kata Kartasim Ketua RT 04 didampingi Juwariyah yang juga menjadi motor penggerak.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Jerawat di Ketiak, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Jerawat di Ketiak, Begini Cara Mengatasinya

Jerawat di ketiak merupakan masalah kulit yang umum terjadi, meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dibanding jerawat di area wajah.

Baca Selengkapnya
Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif
Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Macet Arus Balik, Menhub Usul Pegawai WFH dari Kampung Halaman
Antisipasi Macet Arus Balik, Menhub Usul Pegawai WFH dari Kampung Halaman

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan pegawai WFH dari kampung halaman untuk mengurangi kemacetan pada arus balik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Menjaga Kesehatan Mata, Hindari Ragam Penyakit Berbahaya Sedari Dini
Cara Menjaga Kesehatan Mata, Hindari Ragam Penyakit Berbahaya Sedari Dini

Seiring bertambahnya usia, memang fungsi mata akan menurun dengan sendirinya. Namun Anda harus tetap bisa melakukan beragam cara untuk menjaga kesehatannya.

Baca Selengkapnya
7 Jenis Buah untuk Mengurangi Peradangan dalam Tubuh, Bantu Cegah Penyakit
7 Jenis Buah untuk Mengurangi Peradangan dalam Tubuh, Bantu Cegah Penyakit

Dengan kekuatan antiinflamasi yang mereka miliki, buah-buahan ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga dapat menjadi pelindung bagi tubuh kita.

Baca Selengkapnya
Penyebab Jerawat Punggung dan Cara Mengatasinya
Penyebab Jerawat Punggung dan Cara Mengatasinya

Sama halnya dengan jerawat yang ada di wajah, jerawat punggung dapat merusak penampilan.

Baca Selengkapnya
Tidak Boleh Sembarangan, Ini 8 Bahaya Memencet Jerawat
Tidak Boleh Sembarangan, Ini 8 Bahaya Memencet Jerawat

Memencet jerawat merupakan hal yang haram dilakukan karena bisa menimbulkan berbagai masalah kulit.

Baca Selengkapnya
Kejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri
Kejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri

Kejari Serang menyatakan kasus Muhyani tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan pengembala ternak itu melakukan pembelaan terpaksa.

Baca Selengkapnya
Cara Warga Ngecor Jalan Satu Ini Curi Perhatian, Akhirnya Tak Terduga
Cara Warga Ngecor Jalan Satu Ini Curi Perhatian, Akhirnya Tak Terduga

Warganet sempat mengira ada salah satu warga yang hendak mengganggu proses pengecoran jalan. Tapi ternyata cerita sebenarnya tak sesuai dugaan mereka.

Baca Selengkapnya