Merdeka.com - Polri terus mendorong pemerintah dan seluruh stakeholder terkait untuk membenahi Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Terlebih, kemarin kembali terjadi kecelakaan yang menimpa minibus travel, Senin (12/3) sekira pukul 12.00 Wib.

Sebelumnya, kecelakaan maut juga terjadi. Sebuah bus pariwisata terguling yang mengakibatkan 27 penumpangnya tewas.

"Polri mendorong semua stakeholder harus melakukan pembenahan yang serius tentang hal ini. Ini wake up call bagi semua stakeholder, terutama polisi agar tidak terjadi kecelakaan," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Mohammad Iqbal, Jakarta, Selasa (13/3).

Ia menjelaskan, kecelakaan bisa terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan si pengemudi, kendaraannya maupun sarana dan prasarana jalan.

"Bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi itu pasti didahului oleh pelanggaran. Apakah itu pelanggaran kecepatan, pelanggaran volume, beban mobil tersebut atau peralatan teknis mobil itu tidak terpenuhi, misalnya rem, ban, lampu dan lain-lain. Atau faktor manusianya atau juga faktor sarana prasarana jalan," ungkapnya.

Saat ini, Polri telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pembenahan Tanjakan Emen ini. Sementara Polri menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

"Polri mendorong apabila ada kecelakaan dan lain-lain di satu titik, kami dorong agar semua stakeholder jangan budget oriented, nanti kecelakaan lagi. Harus safety oriented," tandasnya.