Kerap disiksa kerja di Singapura, TKW asal Ponorogo alami depresi
Merdeka.com - Fadila Rahmatika (24), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Ponorogo, bekerja di Singapura mengalami depresi gangguan jiwa. Ini dikarenakan selama bekerja di Singapura diduga kerap menjadi korban pemukulan dilakukan majikannya.
Insiden itu baru diketahui setelah Fadilah pulang ke Indonesia, diantar orang tidak dikenal dari Singapura ke Batam. "Keluarga baru mengetahui, saat ada orang yang telpon kalau Fadilah ada di Batam, sudah tidak bekerja di Singapura," terang kuasa hukum Fadilah Rahmatika, Koko Sudan Sugijarto, saat di SPKT Polda Jatim, Sabtu (21/1).
"Saat dijemput di Batam itulah, keluarga mengetahui kalau Fadilah mengalami depresi, dan tubuhnya banyak luka lebam. Mulai dari, punggung, kaki, tangan wajahnya," tambah dia.
Begitu mengalami depresi, pihak keluarga membawa Fadilah ke Rumah Sakit Ponorogo untuk menjalani psikiater. Dari situ, baru diketahui Fadilah menjadi korban perdagangan orang.
Koko menuturkan, Fadilah bekerja di Singapura ternyata tidak melalui perusahaan penyalur TKI resmi PT Panca Mana di Ponorogo. Sebab, orang yang menjemput Fadilah untuk berangkat ke Singapura bukan dari perusahaan PT Panca Mana.
Kementerian Tenaga Kerja Indonesia akhirnya memanggil perusahaan PT Panca Mana, dan melakukan klarifikasi secara tertulis. Perusahaan itu membantah pernah mengirim ataupun menyalurkan seorang TKI bernama Fadilah Rahmatika.
"Tapi, perusahaan itu (PT Panca Mana) mengetahui kronologisnya, mulai dari orang yang menjemput Fadilah di Ponorogo hingga pemberangkatan ke Singapura," ucap Satu Zulhendra, penasehat hukum keluarga Fadilah.
Dari situlah, dirinya bersama Masringah orang tua Fadilah membuat laporan ke Polda Jawa Timur. Supaya mengusut mengenai adanya dugaan perdagangan orang menimpa Fadilah Rahmatika.
Fadilah mengalami kekerasan ketika bekerja pada majikan kedua sejak April hingga November 2016. Selam itu, dia menjadi kekerasan hingga depresi dan harus dirawat di rumah sakit jiwa Surakarta.
"Laporan keluarga adalah perdagangan orang. Karena Fadilah dijemput orang tidak dikenal dengan dalih dipekerjakan atau disalurkan menjadi TKI legal, ternyata ilegal," tandas dia.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Kelelahan Kerja hingga Tengah Malam, Seorang Pengawas TPS di Serang Meninggal
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaWarga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan
Pelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak
Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaMenurut Psikiater, Ini Tanda Adanya Masalah Stres Akibat Kerja serta Cara Mengatasinya
Munculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca Selengkapnya13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang
Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca Selengkapnya7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk
Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca Selengkapnya