Kepolisian data rumah ibadah rusak akibat kerusuhan di Tanjungbalai
Merdeka.com - Pihak kepolisian mendata rumah ibadah milik umat Buddha di Kota Tanjungbalai yang mengalami kerusakan akibat kerusuhan berbau SARA yang terjadi pada Jumat (29/7) malam.
Dikutip dari Antara, Sabtu (30/7) kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, mengatakan awalnya massa mendatangi rumah milik M, warga Jalan Karya, Tanjungbalai yang memprotes penggunaan pengeras suara dalam mengumandangkan azan yang diduga sebagai awal kerusuhan.
Massa yang emosi berencana membakar rumah warga tersebut, namun dilarang dan dihalangi warga sekitar.
Disebabkan jumlah yang semakin banyak dan semakin emosi, massa bergerak menuju Vihara Juanda yang berjarak sekitar 500 meter dari Jalan Karya.
Awalnya massa berupaya untuk membakar rumah ibadah itu, namun diadang oleh personel Polres Tanjungbalai. Akhirnya massa melampiaskan emosinya dengan melakukan pelemparan dengan batu terhadap vihara tersebut.
Selanjutnya massa bergerak melakukan tindakan pengerusakan satu vihara dan tiga unit klenteng yang berada di kawasan Pantai Amor Tanjungbalai.
Massa juga merusak tiga unit mobil, tiga sepeda motor, dan satu unit becak bermotor yang ada di sekitar vihara tersebut.
Setelah itu, massa merusak barang-barang yang ada dalam klenteng di Jalan Sudirman, klenteng di Jalan Hamdoko, dan lokasi praktik pengobatan yang ada di daerah itu.
Kemudian, massa merusak barang-barang yang ada dalam klenteng di Jalan KS Tubun dan bangunan milik Yayasan Putra Esa di Jalan Nuri.
Massa juga merusak barang-barang di vihara di Jalan Imam Bonjol, merusak bangunan yayasan sosial di Jalan WR Supratman, merusak pagar vihara di Jalan Ahmad Yani, dan membakar barang-barang dalam klenteng di Jalan Ade Irma.
Dari pendataan yang dilakukan, barang-barang yang dirusak terdiri dari peralatan sembahyang seperti dupa, gaharu, lilin, minyak, dan kertas yang ada dalam vihara dan klenteng.
Demikian juga dengan meja, kursi, lampu, lampion, patung Buddha, dan gong yang terdapat dalam rumah ibadah tersebut.
Pihak kepolisian telah mengendalikan situasi di Tanjungbalai dan berkoordinasi dengan unsur pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan keamanan.
Pihak kepolisian juga mengimbau warga untuk tetap tenang sambil menempatkan personel di seluruh rumah ibadah umat Buddha di Tanjungbalai untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan susulan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaRemaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi
Polisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPolisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaBanjir di Touna Sulteng, 1 Warga Meninggal Terseret Arus
Warga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaRumah di Makassar Terbakar saat Penghuni Tidur Lelap, Bocah 6 Tahun Meninggal dan Ayahnya Terluka
Kebakaran rumah di Jalan Sultan Abdullah, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (7/1), menyebabkan seorang bocah 6 tahun meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaRamadan 2024, 13 Pasangan Tanpa Nikah di Banjarmasin Digerebek Dalam Hotel
Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca SelengkapnyaKisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah
Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca Selengkapnya