Kepala Lemsaneg temui Jokowi, siap amankan semua rahasia negara
Merdeka.com - Kepala Lembaga Sandi Negara Djoko Setiadi menemui Presiden Jokowi di kantor presiden. Kepada Jokowi, Djoko menawarkan pengamanan komunikasi presiden yang berkaitan dengan informasi negara bersifat rahasia agar tidak bocor.
"Supaya yang dikomunikasikan yang bersifat (rahasia) harus diamankan," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/11).
Djoko mencontohkan seperti informasi soal kenaikan harga BBM. Jika baru saja pemerintah membahas namun informasi bocor, dapat membuat keresahan di masyarakat.
"Misalkan soal kenaikan BBM, belum-belum pom bensin sudah antre di mana-mana, macet, nah itu kan. Karena informasi yang belum waktunya keluar sudah bocor duluan. Ini yang kita jaga jangan sampai menimbulkan keresahan masyarakat, ya betul-betul tepat waktu," jelasnya.
Menurut Djoko, saluran komunikasi yang rentan bocor adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik. Bahkan, menggunakan komunikasi gelombang elektromagnetik dapat disadap.
"Itu rawan dan sangat memungkinkan adanya penyadapan. Untuk itu hal-hal tersebut oleh Lembaga Sandi Negara punya kewajiban untuk mengamankan. Tujuannya apa? ya supaya tidak menimbulkan keresahan masyarakat. Jadi informasi yang belum waktunya keluar jangan dikeluarkan dulu," ujarnya.
Djoko menjamin dengan teknologi yang dimiliki Lemsaneg, dapat menjaga semua informasi negara yang bersifat rahasia. Sebab, kemungkinan kebocoran yang dilakukan pihaknya sangat kecil.
"Oh sudah siap. Saya jamin itu. Sistem pengamanan Lemsaneg kemungkinan bocornya nol-lah," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak memberi arahan khusus kepada pasangan nomor urut 02 itu.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaPertemuan berlangsung selama 1 jam dan tertutup. Istana menyebut Paloh yang meminta bertemu. Sebaliknya NasDem menyebut Jokowi yang mengundang.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaStrategi besar negara tidak semuanya bisa dibuka, karena bukan toko kelontong.
Baca Selengkapnya