Kepala Desa Babakan Asem Ungkap Warganya Ogah Divaksinasi Covid-19 Karena Takut Mati
Merdeka.com - Kepala Desa Babakan Asem, Kabupaten Tangerang, Banten Surta Wijaya mengungkapkan masih ada warga atau aparat di desanya yang tidak mau divaksin. Alasannya mereka takut akan mati dalam waktu 4 tahun ke depan.
"Masih ada pak orang ketakutan di vaksin. Karena ada isu itu akan 4 tahun ke depan akan mati yang divaksin," ujarnya saat dialog penyuluhan peran desa sebagai garda depan pencegahan & penanganan Covid-19 bersama Satgas Covid-19 dalam tayangan BNPB, Selasa (27/7).
Bahkan, dia mengungkapkan, ada aparat desanya lebih memilih dipecat ketimbang divaksin. Ia pun tetap mengajak masyarakat di desanya divaksinasi.
"Karena kalau gak mau divaksin kata saya semua aparat desa akan saya pecat, nah ini ada yang ngundurin diri pak ogah divaksin. Karena ada isu berkembang yang divaksin akan mati katanya 4 tahun ke depan mohon penjelasan," ucapnya.
Di kesempatan sama, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito merespons keluhan Surya. Wiku meminta Surya menghadapi masyarakat tidak pakai emosi. Tetapi memberikan edukasi tentang vaksin secara halus.
"Takut nanti kalau empat tahun kemudian mati karena divaksin, jadi menurut kami dalam menghadapi masyarakat jangan terlalu keras, artinya masyarakat sampai punya pemahaman begitu karena mereka memang belum paham secara lengkap tentang vaksin," ucapnya.
Wiku menyebut, kepala desa harus memberikan pengertian kepada warga apa itu vaksin. Dia yakin jika vaksinasi berhasil kepada pimpinannya, maka warganya akan mengikuti.
"Karena pada prinsipnya vaksinasi kan untuk melindungi mereka, jadi pendekatan persuasif itu perlu pak, dan bapak gak usah sendirian dan bapak di situ ada tenaga kesehatan yang lain, ada babinsa, babinkamtibnas untuk memberikan pengertian," tuturnya.
Wiku mengingatkan vaksin merupakan salah satu tameng untuk mencegah virus. Namun, yang paling utama adalah menerapkan protokol kesehatan.
"Vaksin itu salah satu tameng, tameng yang pertama itu 3 M, jangan sampe ngejar ngejar vaksin terus lupa pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, karena kalau tidak menjaga 3 malah tertular," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya