Kenduri, tradisi warga Binjai menyambut hari Lebaran
Merdeka.com - Beragam tradisi dan keunikan warga dalam merayakan bulan suci Ramadan banyak dijalankan di berbagai daerah. Mulai dari festival dan segala macamnya, bahkan kuliner pun turut meramaikan meriahnya bulan suci ini. Salah satunya di Binjai Sumatera Utara, ada tradisi kenduri ketupatan melewati 15 hari Ramadan.
"Ya ada kenduri ketupatan setelah 15 hari Ramadhan dijalankan," kata salah seorang warga Kelurahan Sumber Karya Kota Binjai Mahruzar, di Binjai, seperti diberitakan Antara, Selasa (15/7).
Uniknya kenduri yang dilaksanakan warga ini hanya menghidangkan ketupat sebagai menu utama yang disantap usai melaksanakan doa syukuran.
"Ini dilakukan setiap melewati hari ke 15 puasa Ramadan, di mana hampir seluruh warga lingkungan membuat sarang ketupat di rumah masing-masing," katanya.
Sarang ketupat yang dibuat ini bukan untuk dijual sebagai pertanda menyambut datangnya lebaran, namun sarang ketupat yang dibuat dari daun kelapa muda atau yang dikenal dengan sebutan janur ini sengaja dibuat warga dan diisi dengan beras ketan dan diolah hingga masak.
Kemudian ketupat yang sudah jadi ini akan dibawa ke masjid dan dikumpulkan dengan ketupat buatan warga lainnya, lalu menjadi menu utama saat digelarnya acara kenduri ketupatan usai sholat Taraweh malam harinya.
"Ini sudah menjadi tradisi warga di sini, di mana setiap tahunnya mereka melaksanakannya," katanya.
Hampir seluruh warga di sini ikut melaksanakan tradisi ini, karena di sini bermukim warga dari etnis Banten. Ketupat sendiri melambangkan bahwa mereka telah melaksanakan puasa Ramadan selama 15 hari atau setengah bulan, dan akan terus melaksanakan ibadah puasa hingga memasuki lebaran nanti.
Makanya sebelum warga memakan ketupat yang telah dihidangkan dan dikumpulkan dari seluruh warga, para warga yang hadir mulai membacakan doa syukur dan bermohon kesehatan kepada Allah Taala, agar para warga bisa terus melaksanakan puasa hingga usai, ungkapnya.
Ianya juga berharap kenduri ketupatan yang merupakan tradisi leluhur mereka ini, bisa nantinya dilanjutkan oleh anak cucunya, sehingga tradisi nenek moyang etnis Banten yang pertama kali berdomisili di lingkungan ini bisa tetap terjaga dan berkembang. "Ini merupakan tradisi saja, bukan ada hal lain," tegasnya.
Selain merupakan wujud syukur atas nikmat kesehatan diberikan Allah, warga juga berharap bisa melaksanakan ibadah puasa hingga berakhirnya bulan Ramadan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Baca Selengkapnya7 Resep Kue Lebaran Tradisional yang Enak & Renyah, Sajian Favorit Semua Orang
Berikut kumpulan resep kue lebaran tradisional yang menjadi sajian favorit banyak orang.
Baca SelengkapnyaMelihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga "Perang Meriam"
Setiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaSerunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaMengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca Selengkapnya6 Kue Lebaran Khas Minang, Ada yang Bentuknya Unik hingga Berbahan Dasar Bawang Merah
Momen perayaan lebaran tidak lepas dari suguhan kuliner khas daerah yang lezat dan jarang sekali ditemukan keberadaannya.
Baca Selengkapnya