Kemiskinan bikin kebanyakan istri di Sumsel sering dipukuli
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Women's Crisis Centre Palembang, Yeni Roslaini Izi menegaskan, kasus kekerasan dalam rumah tangga merupakan bentuk kekerasan yang terbanyak kedua dialami perempuan di Sumatera Selatan.
"Perempuan terjebak dalam lingkaran kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Perempuan adalah korban KDRT yang beberapa di antaranya juga menjadi pelaku kekerasan terhadap anaknya sendiri," kata Yeni Roslaini di Palembang, Jumat (25/12). Seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, data Women's Crisis Centre (WCC) Palembang menunjukkan bahwa perempuan pelaku KDRT adalah terlebih dahulu korban kekerasan oleh suaminya. Terutama dalam kondisi terjepit tekanan ekonomi akibat proses kemiskinan yang sedang dialami secara umum oleh masyarakat.
Dia menyatakan, perempuan dari semua lapisan masyarakat, profesi, usia, status sosial, berpendidikan semuanya dapat menjadi korban kekerasan. Demikian juga pelaku kekerasan, dapat berasal dari berbagai kedudukan, profesi, usia dan status dalam masyarakat, ujarnya.
Sementara kasus perkosaan dan pelecehan seksual (kekerasan seksual) merupakan bentuk kekerasan yang masih terbanyak dialami perempuan di Sumsel, meski belum ada data pasti.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKorban tiba-tiba oleng lalu ambruk ke tanah. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaTemuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaStaf khusus Menteri Dalam Negeri Kastosius Sinaga mengapresiasi langkah pejabat Gubernur Sumatera Selatan menurunkan angka kemiskinan di persentase nol persen.
Baca SelengkapnyaDalam proses penyortiran, KPU Sumsel juga menemukan banyak surat rusak dan tak pantas dipakai.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca Selengkapnya