Kementan meneliti virus surra
Merdeka.com - Guna mencegah dan menyebarnya virus Surra di Indonesia, Balitbangtan, Kementan melakukan penelitian terhadap isolat lokal T.evansi.
Isolat banyak digunakan untuk uji biologis dan uji obat baik memalui kerjasama luar negeri, penelitian internal, maupun digunakan oleh Perguruan Tinggi dan lembaga atau institusi penelitian lainnya.
Ada sebanyak 381 isolat yang tersimpan dalam nitrogen cair dan merupakan salah satu "bank T.evansi" di dunia setelah kenya dan United Kingdom.
"Beberapa metode sederhana juga telah dikembangkan untuk membantu tugas lapangan dalam mendiagnosis surra termasuk melakukan uji coba surra sebelum obat dikomersialkan," kata Plt Badan Litbang Pertanian, Muhammad Pratama Yupdi, Senin (21/4).
Balitbangtan juga menyuplai antigen surra sesuai dengan permintaan Dinas Peternakan dan melakukan pelayanan publik terhadap deteksi surra.
Tim Balitbangtan melakukan uji coba berbasis bahan kimia. Selain itu, balitbangtan juga telah melakukan uji-uji obat yang berbasis herbal dan nano teknologi menggunakan logam yang terserap tubuh dengan melibatkan Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Saat ini, kegiatan penelitian secara in vivo sedang berlangsung sebagai tindak lanjut dari hasil uji in vitro, Balitbangtan juga telah melatih tenaga medis di lapangan dan memberikan kuliah singkat ke tenaga medis di lapangan," ujarnya.
Berdasarkan serologis terhadap beberapa peternak di daerah wabah surra, dari 24 sampel, ada 4 sampel di antaranya positif terhadap antigen surra. Hasil ini setidaknya mengindikasikan adanya kontak vektor surra kepada para peternak yang kemungkinan dapat menjadi pintu awal adanya evolusi parasit ini terhadap manusia.
Disamping itu, Balitbangtan telah merancang kit diagnostik cepat untuk surveilan surra di lapangan. Strategi penanggulangan surra pada ternak di Indonesia yang melibatkan tindakan pengobatan dan pengendalian vektor lalat masih belum sepenuhnya berjalan efektif, termasuk pengawasan lalu lintas ternak terutama untuk pengembangan kawasan ternak.
"Beberapa kegiatan penelitian terkait uji obat dan vektor perlu dilakukan untuk pengendalian Surra di masa mendatang," imbuhnya.
"Terkait dengan potensi surra sebagai penyakit zoonosis, perlu kerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam melakukan surveilans kepada para peternak, khususnya di daerah wabah Surra," lanjutnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaPotret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
Baca Selengkapnyavirus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaPostingan itu sontak menuai kritik terhadap perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya