Kemenko PMK tegaskan tak ada korban meninggal akibat malaria di Lombok
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan rapat koordinasi tentang penanganan penyakit malaria di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penanganan ini dilakukan sejak bulan lalu, tepatnya setelah 26 Agustus 2018, ditemukan warga yang terkena penyakit malaria.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo memastikan, tak ada yang meninggal akibat kejadian malaria di Lombok ini. Untuk antisipasi hal-hal tak diinginkan, pemerintah sudah melakukan Mass Blood Survey (MBS) dan MFS (Mass Fever Survey). Tujuannya untuk mengidentifikasi terjadinya malaria.
"Jadi tidak ada yang meninggal. Sekarang ada yang positif, ada yang sangat kami waspada karena terjadi pada bayi dan sangat rentan, dan sudah kita obati," tutur Sigit di Kantor Menko PMK, Senin (17/9).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo ©2018 Merdeka.com
Sigit menuturkan, di Lombok sendiri dari 10 kabupaten dan kota, setelah terjadi gempa ada tujuh kabupaten terkena malaria. Sedangkan tiga lainnya bebas dari malaria. "Dari tujuh itu, satu endemis sedang dan enam lainnya endemis rendah. Artinya endemis itu sehari-sehari memang sudah ada gejala demam berdarah," ujar dia.
Kemudian setelah terjadi gempa di Lombok, ada perubahan pola perilaku masyarakat seiring bencana gempa yang terjadi. Ada banyak pengungsi yang kekurangan air bersih, kemudian mereka mencarinya ke sumber air seperti sungai dan waduk yang justru menjadi tempat berkembangnya nyamuk anopheles, sumber malaria.
"Kemudian jumlah penderita malaria meningkat pada Agustus-September, seiring datangnya musim penghujan," terang dia.
Sementara itu, Kasubdit Malaria Direktorat Pencegahan Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan RI, Nancy Dian Anggraeni mengatakan terkait dengan adanya malaria pascagempa di Lombok ini, Bupati Lombok Barat menetapkan wilayahnya berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit malaria sejak 8 September 2018 lalu.
Menurut Nancy, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Utara merupakan wilayah endemis rendah penyakit malaria yang terkonsentrasi di sejumlah desa. Masih di NTB, wilayah endemis rendah malaria juga ada di Dompu, Sumbawa, dan Kabupaten Bima. Kemudian, tiga wilayah yang sudah bebas malaria di NTB yaitu Kota Mataram, Lombok Tengah dan Kota Bima.
"Kementerian Kesehatan sendiri akan terus mengamati sampai terjadi penurunan penyakit malaria di Lombok ini," jelas dia.
Nancy berharap, dengan adanya pengamatan seperti itu, tak ada lagi malaria di sana, dan tidak ada korban meninggal akibat malaria ini. Kata dia, di Indonesia malaria tak hanya ada di Lombok saja tapi daerah lain seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat. Kebetulan sekarang setelah terjadi gempa, di Lombok dan terjadi perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat di sana.
"Kami akan melakukan pengamatan dengan benar, orang-orang yang terkena gejala malaria juga kita cari. Nanti kita akan melihat hasil investigasi itu, kita juga ada mengirim tenaga kesehatan dari provinsi dan ada dari pusat, ada juga UPT (unit pelayanan terpadu) yang di bawah pusat," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah
Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.
Baca SelengkapnyaKemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKemenko PMK Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Penyakit Menular Hewan ke Manusia
Penyakit menular dari hewan ke manusia seperti rabies, antraks, leptospirosis, flu burung semakin meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaHakim MK Tanya Pembagian Bansos Selama kampanye, Menko PMK: Kami Pastikan Mengemban Amanah
Muhadjir menjawab pertanyaan hakim konstitusi soal intensitas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenko PMK: Pemudik Tanpa Tiket Dilarang Masuk Pelabuhan
Penumpukan yang terjadi di Pelabuhan disebut-sebut karena calon penumpang belum memiliki tiket.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Harap Pilpres 2024 Berjalan Satu Putaran
Muhadjir menerangkan, alasan Pilpres sebaiknya satu putaran karena pertimbangan biaya yang begitu besar.
Baca SelengkapnyaKemenko PMK Ungkap Alasan Kepesertaan BPJS Kesehatan jadi Syarat Bikin SKCK
Saat ini, syarat tersebut masih dalam tahap uji coba yang dilakukan di 6 wilayah Polisi Daerah (Polda)
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendi Bongkar Gelagat Menkeu Sri Mulyani di Istana saat Diisukan Mundur
Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki diisukan bakalmundur dari kabinet Jokowi
Baca Selengkapnya