Kemenkes: Vaksinasi Dosis 1 Lansia Baru 78 Persen, Padahal Mulai Februari 2021
Merdeka.com - Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi Covid-19 terhadap lanjut usia (lansia) berjalan lambat jika dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain.
Data Jumat (25/3) kemarin, vaksinasi lansia dosis pertama sudah disuntikkan kepada 16,9 juta orang atau sekitar 78 persen dari target 21.553.118.
"Padahal sudah mulai dari Februari tahun lalu. Kalau dibandingkan dengan yang lain kan sudah mencapai angka lebih daripada 70-80 persen," katanya dalam diskusi virtual bertajuk 'Mudik, Booster, dan Masker', Sabtu (26/3).
Sementara vaksinasi lansia dosis kedua baru diberikan kepada 12.964.560 orang atau setara 60,15 persen. Untuk vaksinasi booster (lanjutan) jauh lebih rendah, tercatat telah diberikan kepada 2.050.874 orang atau sekitar 9,52 persen.
Nadia mengungkap tantangan vaksinasi booster pada lansia. Dia menyebut, kini banyak masyarakat merasa sudah cukup dengan vaksinasi lengkap, sehingga tidak menganggap penting untuk booster.
"Apalagi dilihat kasusnya masih turun. Kemudian banyaklah sudah bisa PTM, berwisata, kegiatan keaagamaan," ujarnya.
Dia mengingatkan, vaksinasi booster sangat penting untuk menekan risiko keparahan atau kematian saat terjangkit Covid-19. Selain itu, vaksinasi booster bisa mempercepat Indonesia keluar dari pandemi Covid-19.
"Ini kita harus memahami dan mendorong bahwa sebenarnya makin tinggi proteksi yang kita bangun, itu akan melindungi kita dan akan mempercepat proses kita keluar dari pandemi," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPendaftaran dibuka sampai besok, Selasa 20 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaMasa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca Selengkapnya