Kemenkes Dorong Vaksinasi Daerah dengan Sasar Wilayah Plural
Merdeka.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya terus mendorong vaksinasi di daerah berjalan dengan mulai menyasar daerah dengan kondisi plural.
"Kita mulai masuk ke daerah-daerah yang sifatnya plural dan tentunya memiliki tantangan-tantangan," kata Nadia dalam Dialog Rabu Utama bertajuk Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan yang diikuti secara daring di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (1/12).
Nadia menuturkan bila berbicara mengenai distribusi vaksin, untuk dosis pertama sudah mencapai angka 67 persen hingga hari ini. Sehingga, masih tersisa sekitar 33 persen lagi masyarakat yang harus segera mendapatkan vaksin dosis pertama tersebut.
Namun pada saat ingin memasuki daerah-daerah plural tersebut, Kemenkes mengaku dihadapkan dengan sejumlah tantangan seperti letak geografis, ketersediaan transportasi serta mudahnya akses perjalanan untuk masyarakat yang berada di desa mencapai tempat vaksinasi.
Semua hal tersebut, kata dia, menjadi tantangan-tantangan yang cukup besar. Seperti pada Provinsi Maluku yang terkadang masyarakatnya harus melewati sungai atau laut sehingga membutuhkan waktu untuk mengikuti vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah tersebut.
"Distribusi juga menjadi tantangan untuk kemudian mendorong distribusi ini lebih cepat. Mau sama untuk mengakses kabupaten kota yang ada tantangan-tantangan terkait grafis maupun transportasi," ujar dia.
Melihat sejumlah tantangan yang dihadapi untuk memperluas cakupan vaksinasi hingga ke pelosok daerah, Nadia menekankan penting bagi masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin yang disediakan saat ini. Hal tersebut perlu segera diterapkan, mengingat varian baru yang ada saat ini dikatakan tidak meningkatkan keparahan pada orang yang sudah divaksin dan dapat membentuk kekebalan kelompok untuk melawan varian-varian baru yang ditemukan.
Sehingga ia mengimbau kepada semua masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi agar mencegah terjadinya sakit parah akibat varian baru dari virus SARS-CoV-2 tersebut.
"Walaupun kita tahu masih banyak hal yang harus diteliti, misalnya dikarenakan dia sangat sedikit menurunkan efikasi dari vaksin, tapi tetap proteksinya itu masih sangat banyak dan manfaatnya juga jauh lebih besar,' kata Nadia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaFarid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik tiga hingga lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya