Kemelut BPJS kesehatan, Din Syamsuddin sebut ada miskomunikasi
Merdeka.com - Ribut-ribut soal BPJS Kesehatan yang diberi fatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia mendapat tanggapan dari Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin. Lelaki yang juga Ketua MUI itu mengatakan, ada salah paham sehingga terjadi polemik itu dan bergulir seperti bola liar.
Demikian disampaikan Din Syamsuddin kepada wartawan di sela-sela sidang tanwir Muhammadiyah di auditorium Al Amin, kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Minggu (2/8).
Menurut Din, dalam ijtima MUI tentang BPJS Kesehatan itu, isinya sebenarnya bersifat rekomendasi. Terbitnya saran itu semuanya sudah melalui rapat dihadiri 750 pakar atau ahli Islam.
Dikatakan Din, yang direkomendasikan saat itu adalah menyempurnakan konsep BPJS Kesehatan. Sebab menurut dia, posisi MUI mendukung program pemerintah. Semua program ditelaah dan jika ada kekurangan maka pemerintah lakukan penyesuaian.
"Karena saat ini rakyat Indonesia sedang gandrung yang namanya syariah. Contoh, ada bank konvensional lalu ada pula bank syariah. Demikian pula dengan asuransi. Ada asuransi konvensional, ada pula asuransi syariah. Jadi mungkin perlu juga ada BPJS Syariah," kata Din Syamsuddin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Timnas AMIN dipastikan membawa dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke jalur hukum.
Baca SelengkapnyaKendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaFokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kebenaran informasi, masyarakat dapat menelpon BPJS Kesehatan Care Center 165.
Baca Selengkapnya