Kemarau, warga pedalaman Kotim minta sarana air bersih
Merdeka.com - Masyarakat di pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sangat berharap bantuan sarana air bersih agar mudah memenuhi kebutuhan air untuk sehari-hari. Hal ini karena di wilayah tersebut sudah dilanda kekeringan.
"Masyarakat sangat berharap bantuan sarana air bersih. Selama ini masyarakat memanfaatkan air sungai, tapi saat kemarau sungai keruh dan sumur menjadi kering," kata Camat Bukit Sentuai Yudarno di Sampit seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/7).
Selain air sungai, masyarakat memanfaatkan air hujan. Namun jumlahnya tentu tidak banyak karena hujan tidak turun setiap hari, terlebih saat musim kemarau intensitas hujan berkurang.
Masyarakat sangat berharap pemerintah daerah membantu penyediaan sarana air bersih. Untuk membuat sumur bor secara mandiri, masyarakat tidak mampu karena geografi kecamatan ini yang berada di atas bukit dan kondisi tanah berbatu.
Sulitnya mendapatkan air bersih menjadi kendala bagi pemerintah dalam menjalankan program jamban sehat. Masyarakat akhirnya memilih membuat jamban di sungai karena mudah mendapatkan air.
"Kalau air hujan untuk mencuci pakaian saja, tapi untuk air minum kami menggunakan sungai. Air hujan diendapkan satu minggu keluar jentik, tapi air sungai tidak," sambung Yudarno.
Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotim, baru 64 desa yang sudah terbangun sarana air bersih menggunakan sistem penyediaan air minum sederhana (SPAM). Sedangkan 104 desa lainnya belum terbangun sarana prasarana air bersih.
Saat ini PDAM baru mampu melayani wilayah perkotaan yakni Kota Sampit dan beberapa ibu kota kecamatan yaitu Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang. Namun, di kawasan kota sendiri masih ada ribuan daftar tunggu calon pelanggan yang belum terlayani karena masih terbatasnya kapasitas pengolahan air bersih milik PDAM. PDAM sudah bekerjasama dengan investor swasta untuk menambah kapasitas layanan air bersih.
PDAM juga membangun pengolahan air bersih di sejumlah kecamatan. Unit PDAM di ibu kota kecamatan yaitu Unit Kotabesi di Kecamatan Kotabesi, Unit Cempaka Mulia di Kecamatan Cempaga, Unit Kuala Kuayan di Kecamatan Mentaya Hulu, Unit Samuda di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Selain itu, juga ada Unit Parenggean di Kecamatan Parenggean, Unit Pundu di Kecamatan Cempaga Hulu, Unit Pelangsian di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Unit Mentaya Seberang di Kecamatan Seranau dan Unit Bagendang di Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski lezat dan penuh nutrisi, tidak semua orang bisa menikmati air kelapa. Dampak negatif bagi kesehatan adalah ancaman bagi orang-orang tertentu ini.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan dan kebersihan mulut penting untuk terus diperhatikan dalam kondisi apapun termasuk pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaDampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
Baca Selengkapnya