Kemarau, kawanan babi hutan Bukit Menoreh ngamuk dan serang warga
Merdeka.com - Musim kemarau panjang mengakibatkan kawanan babi hutan di Bukit Menoreh, tepatnya di Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah turun ke permukiman warga.
Kawanan binatang bertaring tersebut sejak awal November ini memasuki rumah-rumah warga bahkan masuk ke beberapa sekolahan karena persediaan makanan dan air di Bukit Menoreh menipis.
Akibat turunnya kawanan babi hutan ini menjadi hal yang menakutkan bagi warga sekitar. Hal ini karena ada warga menjadi korban babi hutan yang mengamuk karena lapar.
Pamin, warga Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo mengaku dirinya menjadi korban amukan babi hutan tersebut saat akan mandi di sumur yang berada di bagian belakang rumahnya.
"Saat itu saya mau mandi. Saya kaget, ternyata ada sekitar tiga babi hutan yang sedang minum air di sekitar blumbang (sumber air) desa. Begitu melihat saya langsung saya diseruduk mengenai kaki dan pinggang saya," ungkapnya saat ditemui wartawan sedang dirawat di Puskesmas Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Jumat (6/11).
Beruntung, Pamin saat itu berhasil melarikan diri dari kejaran kawanan babi hutan tersebut dan mengamankan diri sembunyi masuk ke rumah.
Selain sempat mengamuk dan menyerang warga, kawanan babi tersebut juga sempat masuk ke halaman salah satu Sekolah Dasar (SD) di sekitar desa tersebut.
Kapolsek Bruno AKP Haris Gunadi kepada wartawan mengungkapkan karena kawanan babi hutan sudah sempat melukai dan meresahkan warga, maka diputuskan untuk melakukan perburuan babi oleh anggotanya dengan dibantu oleh warga sekitar.
"Ada beberapa babi hutan yang berhasil kita amankan dan ada yang ditembak mati kemudian kita kubur bangkainya," ungkapnya.
Haris mengimbau kepada warga untuk ekstra berhati-hati dan waspada jika akan keluar rumah. Selain sore, biasanya babi hutan akan mencari makan di waktu malam hari.
"Kami mengimbau kepada warga untuk berhati-hati. Terutama saat di malam hari kawanan babi hutan ini sering keluar dan berkeliling kampung untuk mencari makan disekitar pemukiman warga," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKedua orang tuanya tampak memberikan wejangan yang bermanfaat untuk sang anak yang akan merantau kuliah.
Baca SelengkapnyaWilayah yang diperkirakan paling awal memasuki kemarau antara lain Kabupaten Rembang bagian selatan serta sebagian Kabupaten Blora dan Pati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaTerpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.
Baca SelengkapnyaTak bisa menyembunyikan kebahagiaan, ia pun mengunjungi makam ibunda ingin 'pamer' menunjukkan piala yang ia peroleh.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Kedung Halang melaksanakan upacara bendera di tengah Sungai Ciliwung yang mulai mengering akibat kemarau.
Baca SelengkapnyaSelama ia merantau 7 tahun lebih, ayah kandungnya ternyata meninggal dunia.
Baca Selengkapnya