Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga Ungkap Hasil Autopsi Trio: Tak Ada Komorbid, Tapi Ada Flek Hitam di Paru

Keluarga Ungkap Hasil Autopsi Trio: Tak Ada Komorbid, Tapi Ada Flek Hitam di Paru Vaksinasi Covid-19 di Pelabuhan Sunda Kelapa. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Keluarga Trio Fauqi Virdaus mengungkap hasil autopsi yang dilakukan tim gabungan dari RSCM dan Kemenkes. Trio, warga Jakarta Timur itu meninggal dunia tak lama setelah menerima vaksin merk AstraZeneca.

Viki, kakak kandung Trio, mengatakan, tidak ditemukan komorbid atau penyakit bawaan yang diderita sang adik dari hasil autopsi tersebut.

"Jadi hasilnya tidak ada penyakit apapun yang diderita apapun dari almarhum. Dalam arti kata, komorbid enggak ada, tapi ditemukan flek hitam di paru, bintik bintik hitam di paru. Tetapi tidak bisa dikaitkan dengan kematian, itu statement RSCM loh ya, bisa dikatakan Trio ini bersih dari penyakit lain," katanya kepada merdeka.com, Rabu (28/7).

Hal itu diketahui Viki setelah melakukan zoom meeting terkait hasil autopsi Trio bersama dokter RSCM, Dinas Kesehatan, Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Puskesmas dan didampingi Sekretariat RW.

"Dokter, RSCM, di dalam zoom meeting itu ada dokter, RSCM, Dinkes, ada orang Puskesmas di rumah saya yang bawa laptopnya buat zoom, ada disaksikan sekretariat RW, Kemenkes Bu Siti," ujarnya.

Dalam zoom meeting itu, Viki menanyakan kepada dokter apakah adiknya meninggal karena vaksin AstraZeneca. Namun, dokter tersebut tidak menjawab lugas apakah adiknya meninggal karena vaksin tersebut.

"Terus saat kami tanyakan, oh berarti kesimpulannya keluarga mempertanyakan dong ini murni karena vaksin AstraZeneca. Dokter itu menjawab kapasitas kami hanya menyampaikan hasil autopsi dan kami tidak bisa menentukan karena AstraZeneca atau gimana, karena kami hanya sebatas ini temuannya yang menyatakan Trio tidak menderita penyakit apapun, komorbid apapun," tuturnya.

Viki menyayangkan hasil autopsi adiknya yang tidak punya komorbid dilarang dipublikasi sebelum pemerintah mempublikasikannya.

"Tapi saya enggak mau, kenapa? Karena terlalu lama, nungguin autopsi saja sampai dua bulan, nanti mereka publikasinya kapan, saya tahu pasti selesai program vaksin dong baru dipublikasikan. Ini asumsi saya," ujarnya.

Merdeka.com telah mencoba mengkonfirmasi kepada Kemenkes, namun belum ada jawaban hingga berita ini dirilis.

Viki menyatakan, adiknya meninggal setelah divaksin AstraZeneca. Sebab, adiknya tidak menderita penyakit bawaan apapun.

“Sudah jelas pak karena vaksin. Orang sebodoh bodohnya orang maaf ya, yang enggak sekolah sekalipun saat bertanya hal ini, mungkin kalau orang awam pasti kan, oh sakit? Enggak ada. Benar nih enggak ada penyakit apapun? Enggak ada," kata Viki.

"Oke kalau kita runtutin oh berarti dia benar karena vaksin. Karena kan cuma satu hari jedanya 24 jam. Pasti mas. Prof Indra pun statementnya menyatakan itu wajar kalau keluarga menyatakan itu karena mengacu dari hasil autopsi," sambungnya.

Diminta Diam dengan Materai

Viki juga menyayangkan, ibunya juga dilarang menyebarkan informasi ini kepada publik. Dia kecewa dengan sikap yang meminta keluarganya untuk bungkam.

“Memang zoom meeting itu kemarin tertutup tidak boleh di record, tapi saya record karena buat bukti autentik saya ngomong. Dan saya sangat sayangkan ibu saya disuruh tanda tangan surat bermaterai bahwa tidak boleh menyebar berita ini sebelum rilis resmi dari pemerintah. Itu kami sayangkan berarti secara tidak langsung kami disuruh diam," ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam zoom meeting juga dipertanyakan apa tanggung jawab pemerintah soal Trio meninggal karena vaksin AstraZeneca. Namun, ia bilang vaksin tersebut tetap akan disuntikkan ke masyarakat.

"Sempat adik saya Fika mempertanyakan juga apa tanggung jawab pemerintah selanjutnya, apa tindakan selanjutnya. Apakah vaksin itu dihentikan? Mereka menjawab tidak. Tidak dihentikan. Itu loh yang akhirnya keluarga merasa kok jadi kayak gini," kata dia.

Padahal, dulu Viki mengatakan, alasan dilakukannya autopsi agar penyebab kematian Trio punya kejelasan. Hal ini juga beriringan demi kepentingan masyarakat, penelitian, dan kejelasan vaksin Covid-19 yang merupakan hal baru.

"Mereka mengakui loh di awal, tapi sekarang kok malah kami disuruh diam dan kami tidak dipuaskan dengan jawabannya," kata Viki.

"Sekarang nih, kalau dikasih hasil autopsi tanpa komorbid dan mereka mengakui ini murni karena vaksin, kan selesai. Tapi ini kok mereka berkelit kami tidak bisa bicara seperti itu," ujarnya.

Menurutnya, ditemukannya bintik hitam di paru adiknya tidak bisa dikatakan berkaitan dengan kematian. Dokter forensik juga menyatakan Trio sehat.

“Sehat (almarhum). Itu statement dari dokter forensik RSCM yang katanya melakukan autopsi bersama dengan para ahli masing-masing, misalnya ahli patologi siapa, ahli mikrobiologi siapa, ahli bedahnya siapa," ungkapnya.

Lebih lanjut, Viki mengungkapkan, respon Kemenkes dalam hal ini Jubir Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi terkait hal ini. Dia mengatakan, pemerintah terkesan membela diri.

“Respon begitu hanya meluruskan hasil autopsi sebenarnya, lebih kepada self defense ya menurut saya buat pemerintah dan yang disayangkan adalah statement bahwa meminta keluarga tidak menyampaikan hal ini ke masyarakat, ke media, sosial media tentang zoom meeting hasil autopsi. Itu tanda tanya besarnya," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul

Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul

Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.

Baca Selengkapnya
Ibu Rumah Tangga Tewas Keracunan, Diduga Dipaksa Suami Minum Pembersih Lantai saat Cekcok

Ibu Rumah Tangga Tewas Keracunan, Diduga Dipaksa Suami Minum Pembersih Lantai saat Cekcok

Pelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.

Baca Selengkapnya
Kronologi Santri di Jambi Tewas Penuh Luka: Telepon Ibu Mau Kasih Kejutan, 2 Jam Kemudian Meninggal

Kronologi Santri di Jambi Tewas Penuh Luka: Telepon Ibu Mau Kasih Kejutan, 2 Jam Kemudian Meninggal

Saat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Ini Pernah Viral Akad di Rumah Sakit dan Istri Meninggal, Kini Bertemu Pasangan Hidup Baru

Pria Ini Pernah Viral Akad di Rumah Sakit dan Istri Meninggal, Kini Bertemu Pasangan Hidup Baru

Baskoro Wicaksono akhirnya bertemu pasangan hidup baru setelah istri pertamanya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Dokter Relawan di Jalur Gaza, Miris Lihat Pasien Dioperasi di Atas Lantai Rumah Sakit hingga Lahirkan Bayi

Kesaksian Dokter Relawan di Jalur Gaza, Miris Lihat Pasien Dioperasi di Atas Lantai Rumah Sakit hingga Lahirkan Bayi

Seorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.

Baca Selengkapnya
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Bikin Salah Fokus, Simak Profil Rizky Irmansyah Ajudan Setia Prabowo Subianto

Bikin Salah Fokus, Simak Profil Rizky Irmansyah Ajudan Setia Prabowo Subianto

Satu persatu ajudan Prabowo Subianto mencuri perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Baca Selengkapnya
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri

Baca Selengkapnya