Merdeka.com - Satu lagi, keluarga pramugari korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 datang datang ke RS Polri untuk memastikan apakah jenazah yang sudah ditemukan Tim SAR adalah anggota keluarganya. Zainudin, paman dari Heni Stefani, datang dari Lampung untuk mengidentifikasi korban.

"Saya datang ke sini karena saya melihat di televisi ada dua jenazah pramugari salah satunya atas nama Heni Stefani," kata Zainudin di RS Polri, Kramatjati, Jakarta, Kamis (17/5).

Namun Zainuddin tidak serta merta langsung bisa mengidentifikasi jenazah tersebut karena Tim DVI masih belum bisa memastikan. Oleh karena itu, tim identifikasi itu meminta ciri-ciri dari Heni Stefani.

"Saya memberikan ciri-ciri Heni seperti ada tahi lalat di leher belakang sebelah kanan dan di dada atas sebelah kanan," ujar Zainudin.

Keterangan dari Zainudin nantinya akan dicocokkan dengan data temuan dari identifikasi. Zainudin cuma bisa berharap proses identifikasi ini bisa cepat selesai. "Mereka gak bisa didesak," imbuhnya.

Zainudin menuturkan tidak ada tanda-tanda atau firasat yang dirasakan keluarga atas kepergian Heni. Tapi keluarga sempat bingung karena sebelum insiden itu terjadi pada Rabu (9/5) Heni bilang ke anggota akan terbang perdana tanggal 15 Mei.

"Kata Heni, dia terbang perdana tanggal 15 tapi kenapa saat itu diikutsertakan. Hingga saat ini ibunda Heni yang masih sakit mengetahui Heni sudah tidak ada," ungkap Zainuddin.