Keluarga berharap Briptu Rani tidak dipecat
Merdeka.com - Pihak keluarga berharap, Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni yang sudah menjalani masa hukuman 21 hari karena desersi di Polda Jatim tetap bisa menjalankan tugasnya terus di korps kepolisian. Keluarga meminta Briptu Rani tak dipecat.
Polwan cantik 25 tahun silam ini, kata Ibunda Rani, Raya Situmeang tidak ingin meninggalkan di mana tempatnya saat ini bekerja.
"Semoga anak ibu ke depan bisa tugas kembali dan berdinas lagi menjadi polisi, syukur-syukur bisa ke Bandung," kata Raya kepada merdeka.com, Kamis (18/7).
Briptu Rani yang sempat menghilang berbulan-bulan, saat ini tengah menjalani tugas barunya di Bidang Propam Polda Jawa Timur, sambil menunggu pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pasca sidang Komite Kode Etik Polri pada 21 Juni lalu.
"Semoga tugasnya terus berlanjut, Rani kan ingin sekali menjadi Polwan, dan harapannya saat ini masih ingin terus mengabdi," terangnya. Sebagai seorang ibu, ia tetap mendoakan yang terbaik untuk putri sulungnya itu.
"Kalau saya dari jauh mendoakan yang terbaik saja sama Allah," ujarnya. Menurutnya Rani kabur dari tugas juga bukan tanpa sebab. Polwan yang sebelumnya dinas di Polres Mojokerto itu kata dia kerap mendapatkan perlakuan tidak enak dari atasannya.
"Allah tahu mana yang benar mana yang salah. Harapan semua keluarga,Rani ini tugas kembali. Saya yakin pengambil keputusan bisa bijak menentukan nasib anak saya," paparnya.
Pihak Rani sendiri telah melakukan banding dengan pengajuan tertulis. Namun hingga saat ini masih belum ada jawaban dari Ankum (Atasan yang berhak menghukum) yakni Kapolda Jatim.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaKedua orangtua Bintara tersebut tak bisa menghadiri pelantikan sang putra tercinta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaSekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan, jasad korban EV dengan posisi tertutup terpal yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Baca Selengkapnya