Keluarga Bakrie dituding khianati rekan bisnis
Merdeka.com - Puluhan orang mengaku mewakili pemilik unit Pullman Hotel Bali menggeruduk Wisma Bakrie 2 Kuningan, Jakarta. Mereka datang untuk menuntut Bakrie Group serta pemilik baru Hotel Pullman Bali yang dianggap tidak bertanggung jawab soal investasi.
Menurut mereka, pihak pengelola PT Samudera Asia Nasional (SAN) yang merupakan anak usaha PT Bakrie Nirwana Semesta (BNS) telah ingkar janji. Menurut mereka, hasil dari investasi yang mereka tanam belum juga dibayar oleh pihak Bakrie.
Parahnya, kemarahan mereka dipicu oleh sikap Bakrie yang menjual keseluruhan Hotel Pullman ke pihak lain yakni, PT Mitra Maju Sukses (MMS). Situasi diperparah dengan adanya cek kosong kepada beberapa investor yang saat ini sudah dilaporkan ke polda metro jaya untuk di proses.
"Sangat disayangkan, keluarga Bakrie yang menjadi pemimpin di negeri ini, menelantarkan lebih dari 100 partner bisnis yang sudah memberi kepercayaan padanya. Bagaimana keluarga Bakrie bisa dipercaya memimpin negeri ini jika partner bisnisnya saja dikhianati?" kata ketua Asosiasi pemilik 324 unit Hotel Pullman Bali Rudy Suheri di depan Wisma Bakrie 2, Jakarta, Kamis (10/9).
Rudy menilai pembeli baru telah memaksakan untuk membayar utang pihak Bakrie ke unit owner dengan memotong 35 persen hasil dan mencicilnya selama 35 tahap. "Semua kebijakan baru yang merugikan itu tak tertulis dalam kontrak, namun diambil secara sepihak," bebernya.
Atas hal itu, investor serta pemilik unit yang sudah diingkari haknya bertahun-tahun, mengancam akan mencabut hak kuasa pengelolaan unitnya kepada PT SAN. "Jika saja keluarga Bakrie punya rasa tanggung jawab kepada partner bisnisnya, semua ini tak akan terjadi," teriak salah satu pendemo dengan nada kesal.
Kendati demikian, pihak pemilik unit memberikan tenggat waktu sampai akhir September 2015 bagi PT SAN untuk membayar utangnya. Termasuk membuatkan escrow account bersama, agar pembayaran atas unit Hotel Pullman Bali bisa melibatkan asosiasi pemilik unit.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaKeduanya sangat bahagia saat melepas kerinduan lantaran bertahun-tahun tak bertemu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca SelengkapnyaIa pernah ditolak tujuh perempuan karena punya utang nyaris setengah miliar
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaJauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca SelengkapnyaPria ini bagikan kisah jadi anak tunggal bayi tabung. Semua keinginan tercapai.
Baca Selengkapnya