Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekeringan, ratusan ribu penduduk Banyumas rawan pangan

Kekeringan, ratusan ribu penduduk Banyumas rawan pangan kekeringan. shutterstock

Merdeka.com - Musim kemarau dalam beberapa bulan ini menyebabkan 141 ribu penduduk Kabupaten Banyumas masuk kategori rawan pengan. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan yang tanahnya kering dan tak bisa ditanami lagi.

"Mereka belum masuk kategori kurang pangan karena masih memiliki sedikit cadangan pangan berupa gabah sisa panen musim lalu," kata Kepala Badan Penyuluh Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Wisnu Hermawanto, Minggu (5/8).

Wisnu mengatakan, saat ini di Banyumas tercatat ada 421 ribu kepala keluarga. Dari jumlah itu, 141 ribu di antaranya masuk kategori rawan pangan. Menurut dia, warga yang masuk kategori rawan pangan harus terus dipantau agar tidak masuk kategori kurang pangan.

Ia menyebutkan, kecamatan paling banyak ditemukan keluarga yang rawan pangan adalah di Kecamatan Cilongok mencapai 14.678 KK, Kecamatan Wangon dari 19.982 KK sebanyak 7.513 mengalami rawan pangan, khusus untuk Desa Jurang Jero warga miskin rawan pangan mencapai 361 KK dari total 758 KK atau hampir 45 persen warga desa tersebut rawan pangan.

“Desa Sikapat Kecamatan Sumbang juga desa dengan tingkat kerawanan pangan cukup memprihatinkan. Mereka hanya bisa memenuhi kebutuhan beras saja tanpa lauk pauk," kata Wisnu menambahkan.

Ia menyatakan, warga yang masuk kategori rawan pangan rata-rata hanya dengan pendapatan Rp 10 ribu per hari. Saat ini harga beras sendiri sudah mencapai Rp 7.000 perkilogram, sehingga warga hanya bisa membeli beras sekitar 1,25 kilogram.

Penduduk yang masuk kategori rawan pangan yakni mereka yang bekerja sebagai penderes gula kelapa, buruh tani, dan buruh bangunan. Dari golongan pekerjaan itu, buruh tani adalah yang paling terdampak karena tidak ada pekerjaan menggarap sawah dari pemilik sawah.

Masih menurut Wisnu, jumlah keluarga miskin rawan pangan dari tahun ke tahun menurun. Pada 2010 warga yang rawan pangan tercatat 142.171 jiwa dari jumlah penduduk sekitar 1,5 juta jiwa. Atau menurun jika dibandingkan dengan 2009 yang mencapai 204.000 KK.

Untuk menekan angka rawan pangan, kata Wisnu, pemerintah setempat memberikan bantuan beras sebanyak 3,6 ton. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan kambing sebanyak 100 ekor dan 20 ekor ayam kampung untuk dibudidayakan.

Bupati Banyumas Mardjoko mengatakan, warga miskin yang rawan pangan memang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Stok gabah atau beras yang mereka simpan kemungkinan besar tidak mencukupi kebutuhan pangan mereka. “Ini menjadi kewajiban kita untuk membantu,” kata dia menjelaskan.

Kepala Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional IV Banyumas Khoirul Anwar mengatakan, cadangan bantuan beras pemerintah Kabupaten Banyumas sebanyak 100 ribu ton. Beras cadangan tersebut bisa dikeluarkan atas permintaan bupati untuk penduduk rawan pangan, bencana dan pasca bencana.

“Kita sudah mengeluarkan 3,6 ton beras untuk bantuan warga rawan pangan menghadapi masa paceklik. Bantuan tersebut dikeluarkan saat darurat seperti sekarang ini," katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Kebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya