Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan Ibarat Fenomena Gunung Es
Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asep N Mulyana mengatakan, kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan ibarat fenomena gunung es. Hal ini dikatakan dalam diskusi virtual dengan tema Sanksi Pidana Kebiri Pada Kejahatan Seksual', Selasa (28/12).
"Bagaimana kita lihat misalnya saat ini setelah kasus yang ada di Bandung ini ternyata bermunculan perkara yang lain di Cilacap, Sulawesi Selatan dan juga ada di tempat-tempat lain yang saking banyak dan bahkan kami melihat itu yang muncul dan terungkap sebagian kecil saja, kita lihat yang di Bandung itu di persidangan hanya terungkap 13 atau 14 santri perempuan," kata Asep.
Tetapi ternyata juga masih banyak santri-santri lain atau anak-anak perempuan, yang disebutnya mungkin tidak melaporkan atau bahkan tidak mau kemudian juga diminta keterangan dalam proses-proses penyidikan maupun penuntutan, karena berbagai faktor.
"Ini harus kita cermati bersama. Jadi suatu fenomena mungkin jadi kekhawatiran kita bersama ya," ujarnya.
Berdasarkan data yang dicatat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), terjadi peningkatan fenomena kasus tersebut setiap tahunnya.
"Dicatat Kemen PPPA dari tahun ke tahun menunjukkan fenomena yang meningkat, 2015 ada 11.057, kemudian 2020 dan 2021 pernah sampai 12.000 lebih hampir 13.000 ya," ujarnya.
Ia menyebut, dalam kasus ini berbagai macam jumlah korban di setiap wilayah seperti di Depok ada 5 santri, Lhokseumawe 15 santri anak-anak, Cilacap 15 siswi SD, Pinrang Sulsel santriwati, Ogan Ilir Sulsel sebanyak 26 santri laki-laki, Tasikmalaya 5 santri, Jombang belasan santriwati, Bandung 13 santriwati dan Mojokerto santriwati.
"Kalau kita lihat, ternyata kasus Heri di Kota Bandung ternyata memicu laporan-laporan baru, munculnya kasus-kasus baru yang saya katakan tadi. Sebagaimana yang selama ini tertutup, karena berbagai alasan ya, karena takut misalnya melaporkan, malu, stres dan lain sebagainya," sebutnya.
"Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama, berbagai kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak menjadi suatu fenomena yang perlu kita cermati bersama ya," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaBerada dalam situasi di mana Anda dan pasangan kepergok anak saat bercinta tentu bisa memicu perasaan yang kompleks. Jangan panik, segera lakukan hal ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaBerhubungan intim memberikan kenikmatan karena tubuh Anda merespons secara fisiologis dan psikologis terhadap rangsangan seksual.
Baca SelengkapnyaFemisida intim adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembunuhan perempuan yang dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangan mereka.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaOrangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca Selengkapnya