Kejahatan di Apartemen Kalibata City kian merajalela
Merdeka.com - Polisi menggeledah Apartemen Kalibata untuk mencari keberadaan sindikat narkoba jaringan internasional. Dari 40 kamar yang digeledah, polisi hanya menemukan beberapa alat pendukung narkoba. Barang itu ditemukan di Tower Ebony lantai 7 kamar BC.
Pemilik bong diduga sudah melarikan diri saat melihat aparat yang berlalu lalang di sekitaran Kalibata City. Setelah dilakukan pencarian, pemilik kamar tersebut diketahui WN Slovakia bernama Zuzana Saladiakova berjenis kelamin laki-laki.
"Ada bong atas di kamar atas nama Zuzana Saladiakova warga negara Slovakia saat ini kita hunting lagi kejar," kata Direrktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Eko Daniayanto.
Pada penggeledahan ini ada 10 tower dan 40 kamar yang sudah pantau sebelumnya oleh Polda Metro Jaya. Lima di antaranya sudah ditandai selama satu bulan terakhir. Pengintaian tersebut atas dasar dugaan adanya jaringan narkotika serikat Internasional yang ada di Kalibata City.
Dalam razia yang difokuskan pada jaringan narkoba internasional itu petugas mendapati seorang Warga Negara Australia yang kedapatan menyimpan dua gepok dolar palsu. Dolar palsu tersebut ditemukan di Tower Nusa Indah kamar 15 CB. Pemilik kamar tersebut diketahui bernama Joshep. Diduga, uang dolar palsu pecahan 100 itu diedarkan di daerah Bali oleh tersangka.
"Setelah dilakukan penggeledahan ditemukan satu koper alat tinta untuk pembersih dolar palsu. Dolar palsu itu manakala sudah 80 persen maka akan dibersihkan alat ini," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Eko Daniayanto, di lokasi, Kamis (25/2).
Beberapa waktu lalu polisi dari Polres Jakarta Selatan juga sempat membongkar praktik prostitusi online di apartemen tersebut. Penggerebekan dilakukan di Tower H lantai 8 kamar 08AU dan Tower J lantai 5 kamar 05CT di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Dalam penggerebekan itu, polisi menangkap seorang bernama Faisal (FMH) 25 tahun yang mengaku sebagai perantara dan enam PSK dengan sebutan Angel berumur 15-20 tahun. Dari penyelidikan yang berjalan, polisi sudah mengantongi tiga pelaku bisnis esek-esek itu.
"Kita sudah kantongi tiga nama jaringan prostitusi di Apartemen Kalibata City, sebelumnya kita kan sudah tangkap satu yang berperan perantara", ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/5).
Terendusnya keberadaan tiga pelaku setelah diselidiki melalui website dan nomor rekening yang sering mereka gunakan saat transaksi dengan pelanggan para PSK. Menurutnya, bisnis yang dijalankan empat orang ini begitu rapi.
"Prostitusi di Apartemen Kalibata City ini sudah terorganisir atau dirancang dengan baik. Namanya prostitusi online ya tidak dijual bebas, pemainnya tidak bisa sembarangan masuk karena ada semacam manajemen", kata Heru.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca SelengkapnyaSekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen, Tetangga Sebut Korban Sempat Didatangi Penagih & Pinjam Uang
Tetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya di Jalan Raya, Baliho Caleg di Cirebon Marak Ditemukan di Area Kuburan
Alat peraga kampanye milik peserta pemilu yang dipasang di area pemakaman umum dan median jalan melanggar aturan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaJanjikan Perwira Jadi Kapolsek, Anggota Babhinkamtibmas Dituntut 2,5 Tahun Penjara
Uang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaKisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri
Perekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan
Baca SelengkapnyaEkonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca SelengkapnyaSepekan, Pungutan Rp150 Ribu Kepada Turis di Bali Tembus Rp8,1 Miliar
Turis kebanyakan membayar pungutan menggunakan online ke aplikasi Love Bali.
Baca Selengkapnya